Suara.com - Pesawat Garuda Indonesia GA151/PK-GMJ Batam-Jakarta terpaksa mendarat kembali di Bandara Internasional Hang Nadim Batam setelah menabrak seekor burung sesaat setelah lepas landas di bandara tersebut, Kamis (26/5/2016).
"Iya informasi yang disampaikan manajemen Garuda, pesawat dengan pilot Kapten Andri Rianto Wibowo tersebut menabrak burung cukup besar pada bagian bawah moncong. Akibatnya sensor engle of a take copot," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, di Batam.
Pesawat Garuda tersebut terbang dari Hang Nadim Batam pukul 07.21 WIB.
"Selanjutnya pukul 07.37 WIB pesawat sudah kembali mendarat di Hang Nadim Batam. Penumpang tidak ada yang terluka. Namun karena sensor itu sangat penting, maka penerbangan pesawat tersebut menuju Jakarta tidak dapat dilanjutkan," kata dia.
Sensor tersebut, kata dia, berfungsi untuk mengukur atau mendeteksi kondisi tekanan cuaca di udara, angin, panas hujan, mendung, awan tebal yang terjadi di ketinggian udara saat pesawat terbang.
"Meskipun hanya kecil, namun kerusakan itu bisa berakibat fatal jika pilot tidak mengambil keputusan cepat dan mendaratkan kembali pesawat tersebut," kata Suwarso.
Usai pesawat mendarat, kata dia, seluruh penumpang yang berjumlah 94 orang kembali dibawa ke ruang tunggu Bandara Internasional Hang Nadim Batam menunggu pesawat pengganti.
"Sebagian penumpang dialihkan ke Citilink. Sebagian lagi menunggu penerbangan berikutnya dengan Pesawat Garuda Indonesia GA-153," kata dia.
Pesawat yang rusak tersebut, kata Suwarso, sempat beberapa jam terparkir di Hang Nadim Batam menunggu suku cadang untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
"Setelah suku cadang datang, akhirnya perbaikan selesai dilakukan. Pada pukul 16.35 WIB pesawat tersebut terbang kembali," kata Suwarso.
Garuda Indonesia setiap hari melayani penerbangan empat kali dari Hang Nadim Batam menuju Jakarta. Selain itu, Garuda Indonesia juga melayani penerbangan ke Medan dan Lampung. (Antara)