Rio Akan "Ditendang" Manor Setelah Paruh Musim, Benarkah?

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 26 Mei 2016 | 12:16 WIB
Rio Akan "Ditendang" Manor Setelah Paruh Musim, Benarkah?
Pebalap Indonesia dari tim Manor Racing, Rio Haryanto (kiri), bersama manajernya, Piers Hunnisett [manorracing.photos]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu bakal digantinya Rio Haryanto di pertengahan musim Formula 1 oleh timnya, Manor Racing, membuat sang manajer, Piers Hunnisett, turut angkat bicara. Hunnisett membenarkan setoran pertama yang telah diberikan kepada Manor hanya sebatas hingga 11 seri awal.

Namun begitu, Hunnisett optimis Rio bisa berkompetisi penuh di ajang jet darat tersebut. Optimisme ini muncul setelah dia bertemu dengan para pejabat pemerintah Indonesia dan calon sponsor minggu lalu.

"Pihak sponsor telah membayarkan semua uang untuk 11 seri," kata Hunnisett. "Saya rasa dalam beberapa minggu ke depan, mudah-mudahan sebelum GP Kanada--seri ketujuh pada 12 Juni 2016-- kami sudah mendapat konfirmasi (nasib Rio untuk jalani satu musim penuh di F1)."

Pihak Pertamina selaku sponsor utama Rio telah berkontribusi dengan memberikan dana 5 juta euro (sekitar Rp76 miliar) dan kabarnya akan memberikan dana tambahan lagi. Total, Rio harus menyetorkan dana 15 juta euro untuk bisa tampil semusim penuh di F1.

"F1 merupakan sesuatu yang baru di Indonesia. Akan sangat luar biasa jika Rio tidak bisa menyelesaikan musim ini. Saya cukup yakin dia bisa tampil penuh. Tapi di semua pemerintahan, bukan hanya di Indonesia, tidak pernah mudah untuk gunakan duit negara," tutur Hunnisett. 

Musim ini balapan F1 digelar sebanyak 21 seri. Ini jadi rekor baru dalam balapan mobil paling bergengsi di dunia tersebut. Dari lima seri yang telah dihelat, Rio belum mendapatkan poin satu pun, dengan dua kali gagal finis; GP Australia dan GP Rusia. 

Prestasi terbaik pebalap asal Solo, Jawa Tengah, itu adalah peringkat 17. Pencapaian ini didapatnya saat turun di GP Bahrain dan GP Spanyol. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI