Suara.com - Juara dunia Formula 1 dua musim berturut-turut, Lewis Hamilton, tak ingin lagi mengingat hasil buruk yang didapatnya pada seri kelima di Grand Prix Spanyol, 15 Mei lalu. Dalam balapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, pebalap Mercedes ini gagal finis.
Seperti diketahui, Hamilton harus mengakhiri lomba lebih cepat setelah bersenggolan dengan rekan setimnya, Nico Rosberg, usai melibas Tikungan 3. Hamilton sempat dituding sebagai penyebab insiden itu setelah mobilnya melintir pasca masuk rumput.
Dia pun tak memungkiri jika hasil di Barcelona membuatnya sangat kecewa. Terlebih, dia start dari pole position yang merupakan start posisi pertama yang ketiga diraihnya musim ini setelah GP Australia dan GP Bahrain.
Kini, Hamilton benar-benar fokus jelang mengikuti seri keenam di GP Monaco, akhir pekan nanti. Terlebih, sirkuit jalan raya di Monako sudah terkenal sangat sulit untuk lakukan overtaking, karena begitu sempit ruang untuk melakukannya.
Ambisi Hamilton makin meninggi di lintasan sepanjang 3,337 km ini menyusul sudah begitu lama dia tidak tampil di podium pertama. Terakhir kali, pebalap Inggris itu jadi kampiun di Monako pada tahun 2008 saat masih memperkuat McLaren.
"Hasil di Barcelona membuat saya terpuruk. Tapi, saya selalu katakan, ujian sejati adalah bagaimana Anda bangkit kembali setelah terpuruk. Di Barcelona adalah masa yang sulit buat kami dan bab itu kini sudah ditutup, karena kami menatap ke depan di Monako," kata Hamilton.
"Dalam beberapa tahun terakhir saya kurang mendapat hasil bagus di Monako. Balapan di Monako sangat berbeda dari lintasan lainnya. Saya akan datang ke balapan akhir pekan ini dengan satu hasil dalam pikiran, yakni juara," pungkas Hamilton. (Motor Sport)