Suara.com - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, akui masa depannya di ajang balap Formula 1 musim ini masih samar. Kondisi itu menyusul pembayaran pada timnya Manor Racing yang masih menunggak dan kabarnya jatuh temponya akhir bulan ini.
Rio menjadi pebalap Indonesia pertama yang turun di ajang jet darat paling prestisius di muka bumi itu. Anak bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati itu harus membayar 15 juta euro (sekitar Rp230 miliar) untuk tampil di F1 musim ini.
Pembayaran tersebut masih kurang sekitar 7 juta euro. Pihak Manor pun sudah mengeluarkan peringatan kepada manajemen Rio agar bisa segera melunasi kekurangan itu jika Rio ingin terus berlomba hingga akhir musim.
Atas ancaman ini, Rio mengaku lebih memfokuskan pikirannya pada lintasan balap. "Saya tidak punya jawaban saat ini. Saya hanya ingin memberikan yang terbaik dan tentu saja masalah pendanaan ini sebuah masalah," kata Rio.
"Masalah itu diurus manajemen saya, sehingga saya bisa fokus penuh pada balapan. Pertanyaan tentang dana bukan berada di kuasa saya. Tidak perlu dipertanyakan lagi, saya ingin tetap membalap dan menyelesaikan musim ini," lanjut Rio.
Sementara itu, dari lima seri yang telah berlangsung, Rio belum satupun meraih poin. Dia dua kali gagal finis dan prestasi tertingginya saat ini adalah finis di peringkat 17; di GP Bahrain dan GP Spanyol. (Crash)