Korban Sinabung Enam Tewas, Tiga Luka Bakar

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 22 Mei 2016 | 10:57 WIB
Korban Sinabung Enam Tewas, Tiga Luka Bakar
Sejumlah warga Desa Gamber, Karo, Sumut sedang berupaya memadamkan sebuah pohon yang terbakar akibat terkena lontaran material awan panas Gunung SInabung pada Sabtu (21/5) [Antara/Maz Yons].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Korban jiwa akibat awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara tercatat enam orang tewas dan tiga menderita luka bakar.

Siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Jakarta, Minggu, menyebutkan berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, terdapat sembilan orang terlanda awan panas, di mana enam orang meninggal dunia dan tiga orang kritis dengan luka bakar akibat terkena awan panas.

"Semua korban berada di RS Efarina Etaham Kabanjahe," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Dikatakannya, semua korban adalah warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48 WIB.

Nama korban meninggal dan luka-luka sebagai berikut.

Korban meninggal: 1. Karman Milala (60).

2. Irwansyah Sembiring (17).

3. Nantin Br. Sitepu (54).

4. Leo Perangin-angin.

5. Ngulik Ginting.

6. Ersada Ginting (55).

Korban luka-luka: 1. Brahim Sembiring (57).

2. Cahaya Sembiring (75).

3. Cahaya br Tarigan (45).

Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat.  "Tidak diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas. Harusnya tidak ada aktivitas masyarakat. Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya," katanya.

Menurutnya, alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya.

"Pencarian dilakukan dengan tetap memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung," katanya.

Desa Gamber berada pada radius empat kilometer di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, di Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena bahaya terkait ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI