Suara.com - Sebanyak 3 orang tewas karena terhempas awan panas dari Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ada 4 orang lainnya dala keadaan kritis.
Awan panas itu meluncur, Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48 Wib. Data sementara berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Karo terdapat 7 orang terkena awan panas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan tim SAR gabungan sudah mengevakuasi korban.
Korban telah dibawa ke rumah sakit. Beberapa rumah terbakar akibat terlanda awan panas. Pencarian korban akan dilanjutkan besok pagi dengan memperhatikan kondisi aktivitas erupsi Gunung Sinabung.
Korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo yang sedang melakukan aktivitas berkebun di ladangnya. Desa Gamber berada dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Sinabung. Harusnya daerah ini kosong karena merupakan zona merah yang semua warganya tidak boleh melakukan aktivitas.
Sebagian besar warga Desa Gamber telah mengungsi sejak lama dan rencana akan direlokasi mandiri. Masyarakat Gamber telah diberikan bantuan sewa lahan pertanian dan sewa rumah oleh Pemerintah agar tidak melakukan aktivitas di zona merah. Namun demikian ada sebagian masyarakat yang tetap nekat melakukan aktivitas pertanian di kebunnya meskipun telah dilarang aparat.
Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan aktivitas Gunung Sinabung masih tetap tinggi. Sabtu (21/5/2016) telah terjadi awan panas guguran yang terjadi secara menerus pada pukul 14.28, 15.08, 16,39, dan 16.48 WIB.
“Awan panas guguran mencapai 4,5 km dimana mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3.000 meter. Status Awas,” kata dia kepada suara.com, Sabtu malam.
BNPB meminta masyarakat dan pengunjung Sinabung tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timurlaut G. Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.