Pekan Depan, DPR Panggil Kemenhub, Lion Air dan Air Asia

Sabtu, 21 Mei 2016 | 14:32 WIB
Pekan Depan, DPR Panggil Kemenhub, Lion Air dan Air Asia
Sejumlah pramugari Lion Air. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi V DPR RI akan memanggil pihak Maskapai Lion Air, AirAsia, dan Kementerian Perhubungan pada hari Selasa (24/5/2016) mendatang. Pemanggilan dilakukan menyusul insiden di Bandara Ngurah Rai pada Senin, 16 Mei 2016 lalu, di mana 47 penumpang pesawat AirAsia yang datang dari Singapura malah diantar ke terminal domestik oleh supir bis.

"Ada rencana hari Selasa atau Rabu kita panggil. Perhubungan kita panggil, Lion Air dan Air Asia juga kita panggil. Kenapa itu terjadi, dan kemarin kan pada bulan lalu pilot Lion Air mogok," kata Fauzih do Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(21/5/2016).

Menurut Fauzih, DPR hanya ingin memastikan faktor penyebab dari kejadian yang memalukan dunia penerbangan Indonesia tersebut. Dia melanjutkan, apabila memang nanti terbukti ada unsur kesengajaan atau kelalaian yang berat, maka pihaknya akan mendukung sanksi sementara yang diberikan pemerintah diubah menjadi sanksi permanen bagi maskapai yang terlibat.

"Air Asia kan "grounnd handling"-nya yang dibekukan, izin rute barunya di kita dan itu kan perusahaan luar bukan kita. Yang akan masuk ke Indonesia akan diperketat. Kalau nggak gitu, kita akan dukung sanksi dari pemerintah, bila perlu kita akan permanenkan," kata Fauzih.

Dia pun berharap agar dengan panggilan tersebut nanti, pihak korporasi tersebut dapat memperbaiki segala hal yang masih menjadi kekurangan selama ini. Namun, dia menegaskan bahwa kesalahan kecil seperti adanya miskomunikasi seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu harus segera dibenahi, sehingga tidak terus berlanjut dan tumbuh menjadi masalah yang besar.

"Tinggal bagaimana perbaikan itu, inikan kesalahan teknis. Pesawat dari Singapura ke Indonesia itu mendarat sudah benar, cuma persoalannya antara supir dan pengatur dia mau kemana miskomunikasi disitu,  sebenarnya hal seperti ini nggak bisa terjadilah. Kalau saya itu harus ada peningkatan dari kualitas manajemennya. SDM-nya itu yang ada di bandara itu juga harus ditingkatkan," kata Fauzih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI