Suara.com - Pada Munaslub Partai Golkar beberapa hari yang lalu, muncul sinyal adanya dukungan Partai Golkar kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017 ditentang. Sinyal tersebut berawal dari pujian ketua umum Partai Golkar terpilih, Setya Novanto kepada Ahok.
Menanggapi hal itu, politisi Partai Golkar, Firman Subagyo mengingatkan akan persoalan yang dihadapi Ahok saat ini.
"Saya sebagai kader Golkar mengingatkan, jangan sampai Golkar terbawa persoalan dia (Ahok)," kata Firman di Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Firman meminta supaya Partai Golkar rasional dalam menentukan calon Guberner DKI Jakarta. Dia melanjutkan, dirinya lebih tertarik kepada sosok wali kota Surabaya, Tri Rismaharini.
"Risma masuk ke sini, itu ubah peta politik. Golkar harus rasional. Risma masuk, sinyalnya akan bagus. Orangnya sangat berani," tutur Firman.
Firman mengakui, dia lebih tertarik kepada sosok Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Namun Ridwan akhirnya menolak tawaran untuk bertarung setelah beberapa saat bertemu Presiden Jokowi di Istana. Sebab itu, kata Firman, Risma bisa dijadikan alternatif.
"Kita calonkan seseorang untuk menang. Kalau Golkar dapat nomor 2 (cawagub), bisa juga. Risma salah satu alternatif," kata Firman.
Saat ditanya kemungkinan kader internal yang diusung, Firman belum mau berbicara banyak. Bagi dia, nama-nama potensial kader internal akan muncul jelang masa pembukaan masa pendaftaran.
"Saya minta gubernur dari Golkar, kalau masih di daerah, jangan tinggalkan tanggung jawabnya, dia harus selesaikan. Kalau selevel nggak etis. Seeperti gubernur ke gubernur. Kalau kayak Risma yang wali kota ke gubernur, nggak masalah," tutur Firman.