Empat Program Unggulan Pergerakan Indonesia Maju

Jum'at, 20 Mei 2016 | 13:47 WIB
Empat Program Unggulan Pergerakan Indonesia Maju
Ketua Organisasi Pergerakan Indonesia Maju (PIM) Din Syamsudin menyambangi Ketua DPR RI Ade Komarudin di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin bersama rombongannya mendatangi Ketua DPR RI Ade Komarudin. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk memperkenalkan perkumpulan yang mereka bentuk, yaitu Pergerakan Indonesia Maju.

Dalam pertemuan tersebut, Din memaparkan program-program yang akan dijalankan oleh PIM.

"Maka program-program kami nanti, program kemasyarakatan, kemanusiaan dan ada di lapis bawah, di desa-desa," kata Din, di Ruang Tamu Ketua DPR RI, Gedung Nusatara III, Jakarta, jumat (20/5/2016).

Kata Din, dalam waktu dekat PIM akan menjalan program yang mereka sebut Desa Pintar. Katanya, program tersebut akan menyediakan fasilitas edukatif di desa-desa, seperti perpustakaan, taman baca, serta ruang interkasi antar warga.

"Segera akan kita mulai yang kami sebut dengam desa pintar, terdiri dari perpustakaan, taman bacaan, ada ruang untuk interaksi antar warga, dengan program-program yang terarah dan terstruktur," tutur Din.

Selain itu, kata Din, PIM juga memiliki program Desa Maju Mandiri Energi. Melalui program tersebut, kata Din, PIM akan mengeksplor potensi-potensi energi yang bisa manfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat desa.

"Kemudian ada desa maju mandiri energi, kita juga ingin mengeksplor energi-energi setempat, entah surya, angin, ombak, ada juga dari nabati, untuk kepentingan rakyatnya," ujar Din.

Din melanjutkan, PIM juga memiliki program Percepatan Literasi. Katanya, dengan program tersebut, PIM akan membantu masyarakat agar bisa membaca dengan baik dan benar.

"Ada juga program Percepatan Literasi untuk rakyat, kita bisa beri kemampuan untuk bisa membaca, kita dorong untuk gemar membaca dan bisa membaca dengan baik," tutur Din.

Kemudian program terakhir, lanjut Din, yaitu program pendirian Rumah Aladin. Katanya, Aladin merupakan singkatan dari atap, lantai dan dinding. Menurut Din, hingga saat ini, masih banyak rakyat Indonesia yang tidak memiliki hunian layak.

"Terakhir pendirian Rumah Aladin untuk rakyat, maksudnya atap, lantai, dinding. Banyak rakyat kita yang belum punya hunian yang layak, masih tinggal di kandang sapi dan lain sebagainya," tutur Din.

"Program-program seperti itulah, tapi dikerjakan bersama-sama, bersifat lintas," Tambah Din.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI