Suara.com - Untuk saat ini, Partai Golkar belum memutuskan siapa tokoh yang akan diusung di pilkada Jakarta periode 2017-2022. Secara diplomatis, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan partainya akan mendukung siapapun yang terbaik di bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta, termasuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Golkar, kata Novanto, akan memperhitungkan bagaimana tingkat elektabilitas calon.
"Golkar selalu mendukung yang terbaik, jadi kita lihat evaluasinya surveinya," ujar Novanto usai menjadi pembicara di acara diskusi di Media Center, DPR, Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Keputusan Partai Golkar, kata Novanto, akan disampaikan dalam waktu dekat.
"Moga-moga yang terbaik, bakal saya pilih dalam waktu kurang dari dua minggu," katanya.
Ketika ditanya sosok Ahok di mata Golkar, Novanto mengatakan Ahok merupakan pemimpin yang menjalankan terobosan yang benar dan sesuai dengan hati nurani.
Novanto memuji kepemimpinan Ahok yang menurutnya telah sukses mengatasi permasalahan banjir.
"Apa yang dilakukan selalu dengan perasaan yang benar. Memang yang dilakukan Ahok untuk kepentingan orang banyak tentu yang dilakukan betul-betul kerja. Di DKI biasa banjir, sekarang nggak banjir lagi. Gaya kepemimpinannya untuk rakyat," katanya.
Ahok mengungkapkan memiliki kedekatan secara personal dengan kader-kader Partai Golkar. Secara pribadi, kata Ahok, mereka mendukungnya maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Kalau pakai acara persahabatan dengan orang Golkar nih, persahabatan temen ini nggak pakai partai ya, teman di Golkar pasti dukung saya," kata Ahok saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2016). Ahok merupakan mantan kader Golkar. Dia menjadi anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Fraksi Golkar, tetapi mengundurkan diri pada 2012.
Tetapi secara organisasi, Ahok belum dapat memastikan apakah Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto akan mendukungnya atau tidak.
"Kamu tanya sama merekalah," kata Ahok.
Ahok mengatakan situasinya sama seperti PDI Perjuangan. Secara pribadi, Ahok dekat dan didukung Megawati Soekarnoputri, tetapi apakah partai otomatis akan mendukung, belum terbaca.
"Tapi secara partai mau mendukung saya atau tidak saya nggak tahu. Sama aja kayak, Bu Megawati secara pribadi dukung saya, tapi kan secara partai belum tentu. Gitu aja," katanya.
Ahok yang kini masih menjabat gubernur Jakarta telah memutuskan untuk maju lagi lewat jalur non partai politik bersama Heru Budi Hartono. Meski maju secara independen, dia didukung Partai Nasdem dan Hanura.