Suara.com - Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Muhammad Lukman Edy menilai tidak selamanya Partai Golkar berada pada barisan oposisi, Koalisi Merah Mutih. Menurutnya sudah menjadi karakter partai berlambang beringin berada di lingkaran kekuasaan.
"Saya dari awal yakin bahwa Golkar tidak bisa lama jadi oposisi itu, karena kita semua tahu bahwa karakter Golkar itu karakter kekuasaan, karakter punya keahlian mengelola kekuasaan, mereka tidak punya keahlian oposisi," kata Lukman di Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Lukman menjelaskan karakter Golkar berbeda dengan PDI Perjuangan yang sudah terbiasa menjadi oposisi pemerintah. Bahkan, kata Lukman, meski sekarang menjadi partai penguasa, PDI Perjuangan tetap tergoda untuk bersikap menjadi oposisi.
"Berbeda dengan PDI Perjuangan, dia kan spirit oposisinya itu pengalamannya tinggi bertahun-tahun jadi oposisi pemerintah. Bahkan ketika sekarang PDIP sebagai partai penguasa, terkadang tergoda juga menjadi partai oposisi," tutur Lukman.
Lukman mengatakan hal itu tercermin dari sikap kader PDI Perjuangan yang selalu kritis terhadap pemerintah.
"Itu terlihat juga di teman-teman PDIP, justru kritis terhadap pemerintah, kalau Golkar lain, memang karakternya seperti itu," kata Lukman.
Lukman mengatakan sejak dulu tidak percaya Partai Golkar bisa selamanya berada dalam barisan KMP.
"Makanya dari awal Golkar mendeklarasikan oposisi bersama KMP, saya tidak percaya itu bertahan lama dan ternyata terbukti," kata Lukman.
Keputusan Partai Golkar meninggalkan KMP disampaikan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar menjelang pemilihan ketua umum yang baru.
"Dengan ini mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan Munas Golkar pada tahun 2014 tentang posisi Golkar dalam Koalisi Merah Putih," kata Sekretaris Sidang Munaslub Golkar Siti Aisah di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (16/5/2016).