Suara.com - Polisi masih menyelidiki kematian suporter Persija Jakarta, Muhammad Fahreza (16). Sampai hari ini belum ketahuan siapa sesungguhnya pelakunya, tetapi kalau menurut keterangan korban sebelum menghembuskan nafas terakhir, pelakunya anggota polisi.
Fahreza meninggal dunia pada Minggu (15/5/2016). Dia dianiaya saat menonton pertandingan antara Persija Jakarta dan Persela Lamongan pada Jumat (13/5/2016) malam. Sebelum meninggal, dia dirawat di Rumah Sakit Marinir, Cilandak selama dua hari.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan sudah diterjunkan tim untuk mengusut.
"Jadi tim dari Div Propam Polda Metro Jaya dan Polres Jaksel karena memang informasi awal kita tidak tau TPK di mana karena masih simpang siur makanya Polres Jaksel kita turunkan untuk melakukan penyelidikan di lapangan dan keluarga korban," kata Awi di Polda Metro Jaya, Selasa (17/5/2016).
Tim dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya juga telah meminta keterangan RS Marinir, Cilandak.
"Korban sempat di rawat di RS Cilandak pada tanggal 14 Mei, kemudian kita temukan registrasi keluarga pasien. Di situ kita temukan fakta-fakta yang mengejutkan kita semua," kata Awi.
Awi mengatakan berdasarkan laporan dari RS Marinir, Fahreza merupakan korban kecelakaan lalu lintas usai nonton sepak bola. Hal itu didasarkan pada keterangan keluarga yang mengantar Fahreza ke rumah sakit.
"Keterangan keluarga korban, saat itu Fahreza tidak mengenakan helm sehingga terluka di bagian kepala dan tangannya," kata Awi.
Selanjutnya, polisi mencocokkan foto kondisi luka-luka yang dialami Fahreza.
Polisi, kata Awi, juga meminta keterangan keluarga Fahreza sekaligus mencari tahu mengenai apakah betul Fahreza korban kecelakaan lalu lintas.