Suara.com - Keluarga almarhum Muhammad Fahreza menggelar acara tahlilan di rumah duka Jalan M. Kahfi 1, Gang Sawo, RT 4, RW 1, nomor 54, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016) pukul 19.30 WIB.
Fahreza meninggal dunia pada Minggu (15/5/2016). Dia dianiaya saat menonton pertandingan antara Persija Jakarta dan Persela Lamongan pada Jumat (13/5/2016) malam. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, dia dirawat di Rumah Sakit Marinir, Cilandak.
Acara tahlilan didukung oleh komunitas The Jakmania Ciganjur. Sejak tadi sore, mereka sibuk membantu persiapan acara tahlilan.
"Paling anak-anak antisipasi dari konsumsi, lahan parkir, dan masang spanduk," kata koordinator The Jakmania dari Gang Sawo, Ahmad Syukur (27).
Ahmad mengatakan telah berkoordinasi dengan Ketua Umum The Jakmania Richard mengenai acara malam ini.
"Hasil bicara dengan ketua umum, dimungkinkan sekitar ratusan The Jakmania sejabodetabek yang akan datang," kata Ahmad.
Siapa yang menganiaya Fahreza sampai hari ini belum ketahuan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan belum ada bukti Fahreza meninggal akibat dipukuli anggota polisi di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat sedang bertugas melihat suporter tergeletak dengan ciri-ciri menggunakan kaos oranye kemudian melakukan pertolongan pertama," kata Awi di Polda Metro Jaya.
Awi mengatakan saat ditemukan pertamakali, kondisi Fahreza luka memar dan sobek di bagian wajah dan tangan.
"Mengalami luka di bibir bagian tengah, atas di bawah hidung. benjol di kepala bagian atas luka gores pipi kiri dan luka baret tangan kiri," kata dia.
Ketika itu, kata Awi, anggota polisi malah membantu petugas kesehatan membawa Fahreza ke mobil ambulance. (Leonard Ardy Konay)