Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima penghargaan dari Asia Journalist Association (AJA) di Ajou University, Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5/2016).
Pada sambutannya di hadapan para mahasiswa Korea dan Indonesia yang ada di Ajou University, Jokowi kembali berbagi pengalamannya ketika pertama kali memulai karirnya di bidang politik. Dia menyampaikan bahwa dirinya mengawali karir politiknya sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah 11 tahun yang lalu.
Ia menekankan bahwa turun langsung ke sumber permasalahan dan berbicara langsung dengan rakyat ialah kunci untuk menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.
"Setiap orang, di kantor Wali Kota Solo saat itu, memberikan jawaban yang berbeda-beda. Banyak pula yang menyampaikan hal-hal yang tidak masuk akal. Akhirnya saya katakan kenapa kita tidak bertanya langsung?" kata Jokowi.
Dalam sambutannya, Jokowi juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memandang ekstremisme dan radikalisme dengan sangat serius. Ia kemudian menjelaskan dengan memberikan contoh kejadian serangan bom yang terjadi di kawasan sekitar Jalan MH Thamrin, Jakarta beberapa waktu lalu.
Jokowi mengatakan merasa bangga terhadap rakyatnya yang tidak mudah terintimidasi oleh peristiwa tersebut.
"Mereka menolak untuk diintimidasi. Hanya dalam beberapa jam setelah serangan, trending topic di Twitter Indonesia mengatakan #KamiTidakTakut," terang dia disambut tepuk tangan para mahasiswa yang hadir.
Acara tersebut diakhiri dengan tanya jawab oleh para audiens dan foto bersama Presiden Ajou University, Presiden AJA, serta mahasiswa Indonesia yang hadir di lokasi.