Ketua Umum Partai Golkar terpilih 2014-2019, Setya Novanto mengatakan akan langsung merapat dengan pemerintah. Tujuannya adalah ikut menjalankan visi negara kesejahteraan 2045. Golkar juga sudah menyatakan resmi keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).
"Sesuai janji saya, maka saya akan kerja sama dengan pemerintah," kata Setya di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016).
Setya sendiri tak mau berandai-andai ketika dukungan ini dibalas dengan jatah Golkar mendapat kursi menteri. Mantan Ketua DPR ini menyerahkan kebijakan pertukaran kursi menteri di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu saya serahkan ke Presiden karena itu hak prerogatif presiden," kata dia.
Setya terpilih menjadi ketua umum partai Golkar karena suara terbanyak dari tujuh lawannya. Meskipun demikian, Setya belum bisa menang di putaran pertama karena suaranya kurang sehingga harus digelar putaran dua besama lawan terberatnya, Ade Komarudin.
Namun, Ade memilih mundur jelang putaran kedua sehingga Setya secara otomatis menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Berikut hasil voting pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, Ade Komarudin 173 suara, Setya Novanto 277 suara, Airlangga Hartarto 14 suara, Mahyudin 2 suara, Priyo Budi Santoso 1 suara, Aziz Syamsudin 48 suara, Indra Bambang Utoyo 1 suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suara, dan tidak sah 11 suara.