Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar memutuskan untuk memperjuangkan jenderal besar Purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Mereka menilai mantan Presiden di era Orde Baru itu merupakan Bapak Pembangunan.
"Menginstruksikan kepada ketua umum DPP Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional," kata Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid dalam sidang paripurna di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (16/5/2016) malam.
Setelah mendapatkan persetujuan dari peserta munaslub, putusan dibacakan ulang oleh Sekretaris Sidang Munaslub Siti Aisah. Namun, usai membacakan putusan, pernyataan Siti Aisah dikoreksi lantaran penyebutan jabatan Soeharto kurang lengkap.
"Baik, kita masukan jenderal besar purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional," kata Nurdin.
"Menginstruksikan kepada ketua umum DPP Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional," kata Ketua Sidang Munaslub Nurdin Halid dalam sidang paripurna di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (16/5/2016) malam.
Setelah mendapatkan persetujuan dari peserta munaslub, putusan dibacakan ulang oleh Sekretaris Sidang Munaslub Siti Aisah. Namun, usai membacakan putusan, pernyataan Siti Aisah dikoreksi lantaran penyebutan jabatan Soeharto kurang lengkap.
"Baik, kita masukan jenderal besar purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional," kata Nurdin.
Golkar dan Soeharto tidak dapat dipisahkan. Sejak pemilu pertama di era Orba tahun 1971, Golkar selalu mendukung Soeharto. Pada pemilu-pemilu selanjutnya, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997, Soeharto menjadi Presiden atas dukungan Golkar. Sebaliknya, kebijakan-kebijakan Soeharto selama itu sangat mendukung kemenangan Golkar.