Suara.com - Dua armada crane berkapasitas besar saat ini sedang dalam perjalanan dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, menuju ke jalan tol JORR BSD kilometer 7.600. Crane tersebut didatangkan untuk menyingkirkan jembatan penyeberangan orang yang ambruk ke jalan tol karena diseruduk truk trailer pengangkut alat berat, semalam.
"Sekarang masih menunggu crane, kan crane sebelumnya nggak kuat, hanya berkapasitas 50 ton. Kawat sampai putus," kata Direktur Utama PT. Bintaro Serpong Damai Purwoto kepada wartawan.
Itu sebabnya kemudian didatangkan dua unit crane lebih besar dengan kapasitas masing-masing 160 ton dari Tanjung Priok.
Purwoto berharap setelah dua crane tiba di lokasi, dapat segera mengevakuasi jembatan sehingga jalur bisa dilalui kendaraan lagi.
"Begitu crane sampai sini, diharapkan dua jam evakuasi selesai," kata Purwoto.
Sampai siang ini, di lokasi masih diberlakukan sistem contra flow.
"Siang ini yang dibuka dari BSD ke arah Bintaro (arah Jakarta) melewati jalur arah sebaliknya (Bintaro ke BSD) atau contra flow dari kilometer 10 ke kilometer tujuh," kata Ema petugas sentral komunikasi tol PT. Jasa Marga kepada Suara.com.
Ema belum dapat memastikan sampai kapan evakuasi rampung dan jalur dibuka kembali.
Sementara itu, selama penerapan sistem contra flow, arus lalu lintas dari arah Bintaro ke BSD dikeluarkan lewat pintu tol Pondok Ranji.
"Arus dari BSD arah Jakarta yang bisa lewat karena pakai contra flow tadi. Sedangkan dari Jakarta ke arah BSD tidak bisa, hanya sampai Pondok Ranji (dan diarahkan ke luar tol," katanya.