Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bingung dengan beredarnya pemberitaan yang diangap menyudutkan dirinya terkait barter kontribusi dari PT Agung Podomoro Land (Tbk) yang diduga mendanai sejumlah proyek yang dikerjakan Pemprov DKI.
Ahok bahkan mengaku sudah menemui media salah satu koran nasional yang memberitakan dengan judul Agung Podomoro Seret Ahok yang terbit pada Selasa (11/5/2016) lalu.
"APL tidak ada keluarkan itu, dan saya juga bingung," kata Ahok du Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/5/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga membantah jika penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tidak menanyakan soal adanya barter kontribusi Agung Podomoro yang merupakan salah satu pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta. Saat itu Ahok diperiksa sebagai saksi untuk ketiga tersangka kasus dugaan korupsi pembahasan Raperda tentang Reklamasi Teluk.
"Sebetulnya kenapa saya bingung? Saya waktu dipanggil KPK tidak disodorin ada tulisan Kalijodo 6 M. Dan tidak ada judul lembaran seperti itu, saya nggak pernah lihat ada lembaran itu waktu saya dipanggil KPK," kata dia.
Ahok juga menanggapi soal bocornya salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) KPK yang beredar dikalangan wartawan. Dokumen tersebut berisi daftar kontribusi tambahan bukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberikan PT Agung Pomodoro kepada dirinya selaku Gubernur.
Dalam data tersebut tercantum 13 proyek dengan total kontrak pengerjaan sekitar Rp392 miliar. Adapun proyek yang dilakukan PT APL ke Pemprov DKI diantaranya, Rusunawa Daan Mogot, furnitur Rusunawa DM, kali ciliwung, rumah pompa hingga penertiban tempat prostitusi Kalijodo dan masih banyak lagi.
"Tulisannya uang diserahkan sama Basuki, terus lucu lagi, rusun Daan mogot, kontraknya berapa dibayar berapa sisa berapa? Kalau dia gunakan itu, berarti semua yang kerjakan inpeksi saya dong? Ya dong, saya kontraktornya, Podomoro kontrak dengan Basuki. Sejak kapan ada perusahaan Basuki?" katanya.