Suara.com - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (15/5/2016) malam, diwarnai kericuhan akibat adanya saling klaim kepengurusan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia. Aksi tersebut terjadi ketika perwakilan kedua ormas sayap Golkar memberikan pandangan umum.
Setelah itu, Ketua Sidang Munaslub Partai Golkarn Nurdin Halid menilai suara kedua ormas tidak sah lantaran saling klaim. Hujan interupsi pun bermunculan.
"Jika suaranya tidak solid, maka dinyatakan tidak setuju?" kata Nurdin.
Kedua ormas sayap Golkar pun interupsi. Internal ormas tersebut sebenarnya juga tidak kompak, terjadi dualisme. Soksi terbelah menjadi kepemimpinan Ali Wongso dan Ade Komarudin, sedangkan Kosgoro antara kepemimpinan Aziz Syamsudin dan Agung Laksono.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Yorrys Raweyai kemudian mengambil inisiatif untuk menertibkan jalannya munaslub.
Yorrys didampingi Angkatan Muda Partai Golkar mendatangi tempat duduk anggota Kosgoro yang dianggap sebagai pembuat kericuhan. Mereka menarik keluar anggota Soksi.
"Tadi ada perbedaan ribut-ribut, kemudian dibawa keluar biar diamankan kepolisian. Biar lepas tugas kita," kata Yorrys.
Munaslub Partai Golkar salah satu agendanya memilih ketua umum baru periode 2016-2021. Ada delapan kandidat yang maju, yaitu Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, dan Setya Novanto. Munaslub dibuka Sabtu (14/5/2016) dan akan ditutup Senin (16/5/2016).