Suara.com - Akhirnya, mekanisme pemilihan calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu (15/5/2016), disepakati dilakukan dengan voting secara tertutup. Hal itu sesuai tata tertib Musyawarah Nasional Luar Biasa Pasal 25 ayat 1.
"Rahasia artinya, kan tertutup, tidak ada yang bisa lihat. Teknis pemilihan nanti mudah-mudahan akan sesuai prinsip ini," kata pimpinan sidang munaslub Nurdin Halid di Bali Nusa Dua Convention Center.
Putusan tersebut diketok panitia dan disepakati peserta munaslub.
Sebelumnya, tahapan ini sempat menimbulkan perang opini di tataran kandidat ketua umum.Tujuh dari delapan kandidat meminta voting jangan dilakukan secara terbuka. Mereka sepakat menolak proses pemilihan ketua umum dilakukan secara terbuka.
Setelah keputusan disahkan, dilanjutkan pembahasan teknis pemilihan.
Nurdin yakin teknis pemilihan yang nantinya disusun akan berpegang pada prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia, seperti yang tertera dalam tata tertib.
Rapat munaslub dipimpin oleh empat orang yang merupakan perwakilan dari DPD.
Bursa calon ketua umum Golkar diikuti oleh delapan kandidat. Mereka adalah Ade Komarudin nomor yang bernomor urut satu, Setya Novanto nomor dua, Airlangga Hartarto nomor urut tiga, Mahyudin nomor urut empat, Priyo Budi Santoso nomor urut lima, Aziz Syamsuddin nomor urut enam, Indra Bambang Utoyo nomor urut tujuh, dan Syahrul Yasin Limpo nomor urut delapan.
Acara pembukaan munaslub dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada hari Sabtu (14/5/2016) malam.