"Saya tidak bisa bicara apa-apa," ujar Khofifah dikutip dari Antara.
Sebagai seorang ibu, tentunya Khofifah juga merasakan kesedihan yang dialami Nurul Yana, harus kehilangan anak dalam usia yang sangat belia.
Yang paling menyesakkan dada, penyebab kematiannya begitu memilukan bagi orang tua manapun juga.
Buah hati yang seharusnya ceria dan menikmati masa kecilnya dengan bermain tapi harus terenggut nyawanya dengan cara yang keji.
"Ibu dan neneknya sangat trauma. Ibu yang sudah tidak bisa menangis lagi menandakan traumanya luar biasa," ujar Khofifah sebelumnya.
Bukan sekali dua kali Khofifah menitikkan air matanya dalam berbagai kunjungan kerja sebagai seorang menteri yang menjalankan tugas. Khususnya terkait dengan orang-orang kecil, orang-orang dengan nasib yang tidak seberuntung yang lainnya.
Tapi, kasus LN seakan menikam dalam jantungnya, Khofifah tidak habis pikir ada orang yang bisa menyakiti balita, memperkosanya bahkan sampai kehilangan nyawa.
"2,5 tahun, bisa dibilang bayi. Apa yang dipikirkan pelakunya," kata Khofifah sembari menggeleng-gelengkan kepala.
Momen terakhir
Usianya baru menginjak dua tahun beberapa bulan lalu, tapi LN tidak akan mengecap manisnya masa-masa sekolah, bermain bersama teman-teman, merasakan jatuh cinta dan dewasa. Terlalu cepat ia dipanggil Sang Pencipta.