Suara.com - Makam korban perkosaan dan pembunuhan, balita LN (2,5 tahun), Kamis (12/5/216) malam, basah oleh hujan.
Terang hanya berasal dari sorotan senter dan lampu lima watt yang digantung di tengah terpal di kuburan.
Makam hanya berjarak 15 meter dari rumah sederhana orangtua LN, pasangan Ahmad Samiran (55) dan Nurul Yana.
Warga Desa Girimulya Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tahlilan di rumah Samiran ketika itu.
Salah satu yang datang adalah Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Dinaungi terpal biru, gundukan tanah yang masih merah basah oleh hujan, taburan bunga di atasnya masih segar.
Setelah lantunan tahlil usai dibacakan, Khofifah yang berjongkok di sisi pusara LN menyambung bacaan doa dengan suara tersendat menahan tangis.
Tangannya yang menengadah sesekali mengusap pipi yang dibasahi air mata, tubuhnya kadang bergetar menahan isakan.
Usai ziarah dan berdoa di makam LN, Khofifah berpamitan pada keluarga sekaligus memberikan kata-kata penghibur untuk menguatkan hati mereka yang ditinggalkan.
Tidak lama setelah meninggalkan rumah duka, Khofifah baru berbicara dengan suara rendah sisa-sisa kesedihan.