Suara.com - Setelah disandera sejak 26 Maret 2016 lalu oleh kelompok Abu Sayyaf, keempat Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia mengaku terharu dan bahagia ketika mengetahui dapat segera pulang keluarga mereka masing-masing.
Pasalnya, selama di sana para ABK ini selalu merasakan ketakutan dan trauma jika selalu mengingat kejadian yang mereka alami.
"Ya senang kami bisa bebas. Karena disana kita benar-benar dikurung. Boleh keluar kalau hanya mau makan atau mau buang air saja," kata Syamsir saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Panjambon, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).
Kendati demikian, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah lantaran telah membantu para ABK ini dapat kembali bertemu keluarganya.
"Pokoknya kami berterima kasih kepada pak presiden, bu menteri dan bapak-bapak TNI dan semua pihak yang sudah membebaskan kami," katanya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bekerjasama dalam membebaskan ABK asal Indonesia ini. Pasalnya, kebebasan ABK-ABK ini merupakan hasil kerjasama yang kuat.
Pihaknya juga mengaku sudah berbicara kepada pihak perusahaan untuk memberikan hak-hak kepada para ABK yang disandera oleh Abu Sayyaf.
"Saya juga melakukan pembicaraan dengan perusahaan bahwa hak para ABK ini akan diberikan. Jadi sekarang kami serahkan keempat ABK ini kepada keluarganya masing-masing," ungkapnya.