Ada Kunker Fiktif, Nasdem Klaim Tertib

Jum'at, 13 Mei 2016 | 15:56 WIB
Ada Kunker Fiktif, Nasdem Klaim Tertib
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago. (dok pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Nasdem mengklaim tidak ada anggotanya yang nakal merekayasa kunjungan kerja. Partai ini mengklaim paling tertib administrasi.

Sebelumnya, di audit Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 2014 dan 2015, BPK menemukan indikasi permasalahan dalam pengelolaan dana Kunjungan Kerja DPR senilai Rp 945.465.000.000.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menilai laporan kunjungan kerja anggota dewan merupakan bagian dari prosedur yang harus dilakukan.

"Semua itu memang bagian dari prosedur yang ada, karena sudah menjadi prosedur, ya harus di lakukan," kata Irma di kantor DPP Partai Nasdem, Jalan R.P. Soeroso, nomor 44, Gondangdia Lama, Menteng, Jakarta Pusat, jumat (13/5/2016).

Irma mencontohkan pada apa yang dilakukannya setiap kali melakukan kunjungan kerja, menurutnya, dia selalu membuat laporan lengkap yang berkaitan dengan kegiatannya selama melakukan kunjungan.

"Kalau di Nasdem tertib. Saya contohnya, jangankan untuk kunjungan reses, kunjungan kerja ke luar negeri saya punya laporan. Jadi ketemu siapa, apa yang saya bicarakan, dan ouput dari kunjungan kerja saya ini. Jadi saya laporkan, bukan sekedar laporan saja, tapi output dari kunjungan saya itu ada," tutur perempuan kelahiran Metro Lampung itu.

Irma juga mengaku sering memberikan kritik kepada rekannya di DPR. Katanya, kadang kala anggota dewan melakukan kunjungan kerja yang tidak tepat sasaran.

Dia mencontohkan ketika anggota dewan kujungan ke luar negeri, katanya, misal dalam rangka pengawasan tenaga kerja, tapi negara yang dituju bukan negara yang menampung banyak tenaga kerja Indonesia.

"Jadi itu juga yang sering saya kritisi, kadang kalau kawan-kawan kunjungan kerja ke luar negeri, yang saya kritisi begini, kalau kita kunjungan kerja ke luar negeri dalam rangka pengawasan tenaga kerja, harusnya yang kita kunjungi itu Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Arab Saudi, jadi 7 negara ini, karena memang di situlah tenaga kerja kita," kata Irma.

"Ini kadang-kadang perginya ke Inggris, Amerika, Jerman. Apa yang dituju gitu lho? Kalau itu saya tidak mau pergi," tutup Irma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI