Gema Demokrasi (Gerakan Masyarakat Untuk Demokrasi) menduga isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dihembuskan oleh pemerintah saat ini merupakan propaganda musiman. Pasalnya, isu ini bergerak bertepatan dengan hari lahir PKI pada 9 Mei 2016.
"Mungkin juga musiman (propaganda), karena memang berkaitan dengan ulang tahun PKI 9 Mei 2016. Ini bisa jadi ke arah situ (propaganda musiman),"ujar Asep di Gedung LBH, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Selain itu, dirinya juga melihat ada upaya untuk mengaburkan dan menghambat konsolidasi penyelesaian terhadap penyelesaian pelanggaran berat hak asasi manusia.
"Saya pikir propaganda tersebut untuk mengaburkan hal tersebut dan ada upaya untuk menghambat konsolidasi penyelesaian terhadap masa lalu," ucapnya.
Ia mengatakan, ada pihak-pihak yang tidak ingin masalah pelanggaran HAM berat pada tragedi 1965 terungkap.
"Ketika ada upaya penyelesaian 65, pasti ada perlawanan, pasti ada upaya pihak-pihak yang tidak ingin masalah terungkap dengan adanya propaganda tersebut," kata Asep.
Namun dirinya enggan menuduh pihak-pihak yang terlibat pelanggaran HAM berat pada tragedi 1965. Yang jelas, kata dia, kelompok yang terlibat pelanggaran HAM di masa lalu bisa saja kalangan militer, sipil dan organisasi masyarakat.
"Yang terlibat itu bisa yang melakukan hal tersebut," ungkapnya.