Terungkap, Misteri Asal Serpihan Pesawat di Afsel dan Mauritius

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 12 Mei 2016 | 14:36 WIB
Terungkap, Misteri Asal Serpihan Pesawat di Afsel dan Mauritius
Serpihan pesawat MH370. (ATSB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Misteri dua serpihan benda yang ditemukan di Afrika Selatan dan Mauritius akhirnya terkuak. Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), hari ini, Kamis (12/5/2016), memastikan bahwa kedua serpihan tersebut berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak dua tahun silam.

Salah satu serpihan, yakni potongan meja lipat dalam kabin pesawat, merupakan serpihan interior pertama yang ditemukan. Serpihan tersebut ditemukan oleh sepasang warga Pulau Reunion yang sedang berlibur di Mauritius, 30 Maret lalu. Serpihan kabin tersebut mereka temukan saat sedang menyusuri pantai.

Serpihan lainnya, yang memiliki logo Rolls Royce di atasnya, merupakan bagian dari mesin pesawat. Serpihan tersebut ditemukan arkeolog Neels Kruger di dekat sebuah laguna di Teluk Mossel, Afrika Selatan, pada tanggal 22 Maret.

Dalam pernyataan yang dirilis pagi ini, ATSB sekali lagi menyimpulkan bahwa kedua serpihan tersebut hampir dapat dipastikan berasal dari MH370. Dalam laporan, kedua serpihan tersebut diberi label "Bagian 3" dan "Bagian 4".

Beberapa waktu lalu, ATSB sudah terlebih dahulu menyatakan bahwa dua serpihan, yang disebut "Bagian 1" dan "Bagian 2", dan ditemukan di pantai Mozambique, berasal dari MH370. Dua serpihan tersebut merupakan "flap track fairing" yang ditemukan remaja Afrika Selatan Liam Lotter pada 27 Desember, dan serpihan bertuliskan "No Step" yang ditemukan petualang Amerika Blaine Gibson.



Beberapa menit setelah dirilis, ATSB diserbu komentar netizen di media sosial. Netizen mempertanyakan, mengapa tidak ada jejak-jejak pengikisan oleh organisme laut, seperti kerang dan lumut. Menanggapi hal tersebut, ATSB berdalih masih melakukan penyelidikan.

"Saat laporan ini dibuat, masih dilakukan penyelidikan terhadap sampel-sampel ekologi laut," tulis ATSB.

ATSB menyebut, pemeriksaan terhadap jejak organisme laut akan diserahkan kepada tim penyelidik Malaysia apabila sudah selesai. Berikut ini adalah kesimpulan dari laporan ATSB:

Bagian 3 adalah pecahan tutup mesin pesawat Malaysia Airlines Boeing 777, dan hampir pasti dari pesawat yang terdaftar dengan kode 9M-MRO.

Bangian 4 merupakan pecahan panel dari kabin utama pesawat, yang menempel pada lemari Door R1, hampir pasti dari pesawat yang terdaftar dengan kode 9M-MRO

Pencarian MH370 di Samudera Hindia bagian selatan akan berakhir pada pekan pertama bulan Juli. Sejauh ini, baru keempat pecahan dan sebuah flaperon pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion tahun lalu, yang berasal dari MH370.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Cina, pada 8 Maret 2014 silam. Pesawat tersebut membawa 227 penumpang, termasuk 7 warga negara Indonesia (WNI) dan 12 kru. (News.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI