Politisi Nasdem Sindir Lion Air Sering Terjadi Kegaduhan

Kamis, 12 Mei 2016 | 12:31 WIB
Politisi Nasdem Sindir Lion Air Sering Terjadi Kegaduhan
Ilustrasi pesawt-pesawat milik maskapai Lion Air (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menanggapi mogok terbang yang dilakukan oleh sejumlah pilot maskapai penerbangan Lion Air, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem, Irma Suryani katakan kegaduhan di internal maskapai tersebut bukan pertama kalinya terjadi.

"Menurut saya ini buka kali pertama kegaduhan yang terjadi di Lion Air," kata Suryani, kepada Suara.com, kamis (12/5/2016).

Irma menilai, selain memperhatikan kondisi pesawat, katanya, pihak maskapai juga harus memperhatikan kesejahteraan  karyawan, khususnya pilot dan bagian maintenance. Sebab hal ini berkaitan dengan kinerja karyawan dan pelayanan terhadap konsumen. 

Menurut saya, selain kondisi pesawat yang harus prima, Sumber Daya Manusia (SDM) seperti milot dan maintenance, sangat penting untuk diperhatikan kesejahteraannya. Ini sangat terkait dengan keselamatan penumpang, kondisi kerja yang tidak nyaman akan berpengaruh pada kinerja SDM," tutur Irma.

Perempuan kelahiran Metro, Lampung ini mengakui, status Lion Air sebagai perusahaan milik swasta, menyulitkan pemerintah untuk melakukan intervensi secara langsung. Namun demikian, menurut dia, pemerintah bisa memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Lion Air.

"Susahnya Lion Air inikan swasta, sehingga pemerintah tidak bisa langsung intervensi, paling paling yang bisa dilakukan pemerintah adalah pemberian sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang bisa direfer berdasarkan perundangan atau peraturan pemerintah yang dilanggar," tegas Irma.

Dia juga mendorong, untuk melakukan pembenahan terhadap transportasi udara di Indonesia. Dalam kondisi ini, ketegasan dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sangat diperlukan.

"Nah yang harus dikencengin disini ketegasan Menteri Perhubungan sebagai menteri terkait," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI