Suara.com - Wali Kota London Muslim pertama, Sadiq Khan, menawarkan bantuan kepada Hillary Clinton untuk mengalahkan Donald Trump dalam memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat yang bakal digelar jelang akhir tahun ini. Sadiq berharap, kesuksesan Clinton akan menjadikan mantan Menteri Luar Negeri AS tersebut sebagai contoh.
Sadiq mengatakan, dirinya sudah berhasil mengalahkan "pendekatan ala konservatif Donald Trump" dengan cara memenangkan pemilihan wali kota London pekan lalu.
"Saya pikir apa yang kami tunjukkan dan saya harap itu menjadi sebuah pelajaran yang dapat dipetik oleh Hillary (Clinton) dan rakyat Amerika lainnya, dan saya harap Trump gentar, menyesali perkataannya," kata Sadiq di Balai Kota London seperti dikutip dari situs Politico.
Sadiq mengacu pada rencana kebijakan Trump untuk melarang orang Muslim masuk AS menyusul terjadinya aksi terorisme di Paris, Prancis, dan California, AS, tahun lalu.
Trump, dalam wawancara dengan New York Times, mengatakan, apabila dirinya terpilih menjadi presiden, ia bakal membolehkan Sadiq Khan berkunjung ke AS kendati sang wali kota adalah seorang Muslim. Sadiq memprotes pernyataan Trump tersebut, lantaran seharusnya tidak ada diskriminasi semacam itu.
Seperti diketahui, Sadiq berhasil mengalahkan Zac Goldsmith, calon wali kota London dari Partai Konservatif yang dituding melakukan taktik tak pantas, berulang kali mencoba mengkait-kaitkan Muslim dengan ekstrimisme. Menurut Sadiq, pendekatan kampanye Trump tak berbeda jauh, mengkampanyekan rasisme dengan cara melarang orang berkunjung masuk AS karena agama yang dipeluknya.
Pemilihan presiden AS akan berlangsung pada November. Seluruh pemilihan umum internal partai sudah rampung dan konvensi masing-masing partai sudah di depan mata guna menentukan calon yang bakal maju dalam pilpres.
Hasil sejumlah polling menunjukkan bahwa Trump adalah kandidat terkuat dari Partai Republik, sementara dari Partai Demokrat, Hillary Clinton muncul sebagai calon terkuat. (Independent)