Suara.com - Fakultas kedokteran di sebuah perguruan tinggi di Thailand memergoki beberapa peserta ujian masuk mencontek dengan bantuan kamera pengintai yang terhubung dengan jam tangan cerdas (smartwatch). Kasus ini jadi sorotan di media sosial, dan netizen membandingkan aksi nekat para pelajar dengan teknologi spionase di film Hollywood, Mission Impossible.
Rektor Universitas Rangsit, Arthit Ourairat, mengunggah foto-foto perlengkapan mencontek tersebut di laman Facebooknya pada Minggu petang lalu. Ia mengatakan, tes masuk tersebut dibatalkan setelah aksi mencontek itu terbongkar.
Cara kerjanya, ketiga pelajar memakai kamera nirkabel yang terpasang di rangka kacamata mereka untuk mengirim foto-foto soal ke kelompok pemberi jawaban. Kemudian, para pemberi jawaban yang tidak disebutkan namanya, mengirimi mereka jawaban ke jam tangan cerdas para mahasiswa.
Arthit mengatakan, ketiga pelajar tersebut membayar masing-masing 800.000 Baht atau setara Rp301 juta kepada para pemberi jawaban. Dengan uang sebesar itu, para pelajar mendapatkan perlengkapan mencontek sekaligus jawabannya.
"Kelompok tersebut melakukannya secara langsung (real-time)," tulis Arthit di Facebooknya.
Televisi Thailand, Channel 3 melaporkan bahwa ketiga pelajaran tersebut sudah dilarang ikut ujian.
"Kami ingin hal ini diketahui publik sehingga orang sadar bahwa kita harus berhati-hati, terutama tes kedokteran, di mana ada permintaan tinggi namun hanya ada sedikit lowongan," kata Arthit.
Postingan Arthit pun beredar luas di Facebook. Banyak yang menghujat para pelajar karena mencontek, namun tak sedikit pula yang memuji ide mereka dalam mencontek.
"Jika mereka lolos, mungkin akan ada dokter-dokter ilegal yang bekerja di lingkungan kita," kata seorang pengguna Facebook.
Beberapa lainnya mengaku terkesan.
"Keren," tulis seorang Facebooker.
"Seperti Hollywood atau Mission Impossible," tulis lainnya.
Gelar Sarjana Kedokteran memang amat diminati di Thailand. Pasalnya, mereka bisa meraup keuntungan di sektor swasta di negara yang menjadi salah satu pusat pengobatan dunia itu.
Meski memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sistem pendidikan di Thailand membutuhkan perombakan mendasar, terutama dalam hal pembelajaran, lantaran rendahnya prestasi para pelajarnya.
Dalam rangking PISA 2014, yang mengukur standar pendidikan global, pelajar Thailand masih berada di bawah rata-rata global, bahkan lebih rendah dari pelajar Vietnam pada bidang studi matematika dan sains. (Asia One/AFP)
Cara Mencontek 3 Calon Mahasiswa Ini Mirip "Mission Impossible"
Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 11 Mei 2016 | 14:28 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Survei FSGI: Mayoritas Guru Setuju UN Dihapus, Sistem Zonasi Dipertahankan
24 November 2024 | 11:02 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI