Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan selain menyelenggarakan fit and proper test para bakal calon gubernur Jakarta periode 2017-2022, hari ini, Rabu (11/6/2016), PDI Perjuangan juga membuat pemetaan politik internal.
"Pemetaan ini tentu juga memberikan kesempatan kepada kader PDIP, kepala daerah PDIP yang berhasil. Apakah kemudian ada suatu kombinasi proses dari bawah dan kemudian pemetaan politik, tentu saja nanti akan ditentukan dinamika politik yang ada di DKI sendiri," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta.
Ketika disinggung mengena wacana Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bakal dijagokan PDI Perjuangan di pilkada Jakarta, secara diplomatis Hasto mengatakan itu bisa saja terjadi.
"Nanti ada proses kedua berdasarkan pemetaan politik yang dilakukan DPP partai dimana DPP jemput bola. Ini biasa dilakukan, persis tahun 2012 yang lalu, ada pemetaan, ada pendaftaran, dan kemudian hasilnya adalah pasangan calon Jokowi dan Pak Ahok," katanya.
Kendati demikian, kata Hasto, tahapan fit and proper test tetap berjalan. Serangkaian programnya, di antaranya, ujian psikologis untuk melihat aspek leadership, personality, kemampuan menyelesaikan masalah, dan daya yang dimiliki sang calon.
"Kemudian nanti juga akan ada wawancara satu-satu bagi calon yang mendaftar kali ini. Motivasi apa saja yang membuat mereka tertarik untuk menjadi calon kepala daerah, dan pandangannya terhadap persoalan di DKI Jakarta," kata Hasto.
Fit and proper test hari ini diagendakan diikuti oleh 34 bakal calon yang sebelumnya telah mendaftarkan diri ke PDIP. Mereka berasal dari internal PDIP maupun eksternal. Yang telah hadir ke acara, antara lain Abraham Lunggana dari PPP, Sandiaga Uno dari Gerindra, Yusril Ihza Mahendra dari Partai Bulan Bintang, dan Hasnaeni Moein dari Demokrat.