PT KAI Siapkan 21 Kereta Tambahan Antisipasi Arus Mudik Lebaran

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 10 Mei 2016 | 23:03 WIB
PT KAI Siapkan 21 Kereta Tambahan Antisipasi Arus Mudik Lebaran
Sejumlah Calon penumpang melakukan pemesanan tiket kereta api mudik lebaran 2016 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (28/3) [Suara.com/Oke Atmaja].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kereta Api Indonesia menyediakan 21 rangkaian kereta tambahan tujuan berbagai daerah guna memenuhi kebutuhan para calon pemudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H/2016.

"Sejak Februari 2016 lalu, tiket yang kita sediakan untuk pemberangkatan mudik sudah habis. Namun, masih kita siapkan 21 rangkaian kereta tambahan yang kita buka hingga Juli nanti," ujar Kepala Stasiun Kota Bekasi, Syarif Hidayatullah, di Bekasi, Selasa (10/5/2016).

Menurut dia, kereta tambahan itu dipersiapkan untuk tujuan mudik ke Malang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Madiun, Bandung dan Cirebon.

"Kami bermaksud ingin mengakomodasi para calon penumpang yang kehabisan tiket mudik Lebaran nanti," ucapnya.

Kereta api tambahan tersebut memiliki kelas bisnis dan eksekutif.

"Tidak ada penambahan dalam presentase kenaikan tarif angkutan mudik tersebut," ujarnya.

Syarif mengatakan, kisaran harga untuk tiket ekonomi reguler antara Rp120 ribu hingga Rp130 ribu, tiket bisnis kisaran Rp200 ribu hingga Rp250 ribu, sementara eksekutif antara Rp300 ribu hingga Rp400 ribu.

"Pemesanan tiket bisa dilakukan tidak hanya di stasiun, tapi bisa juga 'via online' (daring) atau pembelian di minimarket," tuturnya.

Syarif mengemukakan, total jumlah rangkaian kereta yang disiapkan pihaknya untuk melayani mudik kali ini berjumlah total 131 rangkaian kereta ditambah 21 kereta tambahan.

Dia juga mengingatkan kepada calon penumpang untuk menghindari pembelian tiket melalui pihak perantara. Pihaknya telah melakukan antisipasi dini praktik percaloan tiket mudik tersebut dengan memperketat pengisian data pemesan oleh petugas.

"Kalau data pemesan dan penggunanya tidak sesuai, kita tolak," katanya mengingatkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI