Kemenaker Target Ciptakan 10 Juta Kesempatan Kerja

Selasa, 10 Mei 2016 | 13:11 WIB
Kemenaker Target Ciptakan 10 Juta Kesempatan Kerja
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Heri Sudarmanto saat diwawancara wartawan. (suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia klaim akan menciptakan 10 juta kesempatan kerja baru. Targetnya, lapangan kerja ini tercipta sampai dengan tahun 2019.

Komitmen itu dituangkapan dalam pertemuan rapat koordinasi Kementerian Tenaga Kerja dengan 34 kementerian dan 34 Lembaga Non Kementerian (LPNK). Rapat itu digelar diselenggarakan di Hall Assembly, Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

"Tujuan rapat ini untuk berkoordinasi dengan seluruh pihak yang diundang agar dapat bersama sama mendata kesempatan kerja yang tersedia saat ini. Sehingga 10 juta Kesempatan kerja di Tahun 2019 nanti dapat tercapaibdan semua data penciptaan lapangan kerja dapat termonitor, terukur dan tercatat dengan baik," kata Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Heri Sudarmanto.

Heri menambahkan dalam pendataan Kesempatan kerja yang dimaksud nantinya akan memanfaatkan Teknologi Informasi.

"Melalui berbasis online yang dilakukan secara self assessment yang terintegrasi, dengan semua pihak yang berkontribusi, dalam mendata setiap kesempatan kerja di Indonesia setiap tahunnya," ujar Heri.

Lanjut Heri nantinya untuk Informasi pendataan kesempatan kerja tersebut diperkenalkan melalui aplikasi yang dinamakan sistem informasi 10 Juta kesempatan kerja.

"Untuk itu, pendataan kesempatan kerja yang komprehensif, akan bermanfaat sebagai referensi dalam menyusun kebijakan pemerintah, serta perencanaan Investasi swasta dan masyarakat," kata Heri.

Heri ungkapkan komitmen bersama untuk berkontribusi dalam penyediaan data penciptaan 10 juta lapangan pekerjaan sebagai satu program Prioritas nasional dan berkelanjutan.

"Pemerintah akan mampu menyusun program, dan kegiatan untuk bidang pendidikan dan pelatihan kerja. Sehingga ke depan sektor-sektor pemerintah yang banyak menciptakan kesempatan kerja, pada profesi bidang tertentu akan dapat dipersiapkan sumber daya manusiannya. Sehingga tidak lagi terjadi ketidakcocokan antara keluaran pendidikan dan keterampilan dengan pasar kerja," tambah Heri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI