Suara.com - Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), pada Senin (9/5/2016), akhirnya membuka akses terhadap informasi ratusan ribu perusahaan yang termasuk dalam daftar skandal Panama Papers. Data-data itu kini bisa Anda akses di sini: offshoreleaks.icij.org.
Data-data itu disusun ICIJ dalam struktur yang bisa dengan mudah dicari oleh para pengguna internet. Dengan kata lain para pengakses akan bisa langsung mencari nama orang, perusahaan, dan negara asal orang atau perusahaan tersebut dengan mudah.
Meski demikian, tak semua data dari Panama Papers yang dibuka dalam website tersebut. ICIJ baru mengunggah sekitar 200.000 entiti yang didaftarkan di 21 yurisdiksi.
Selain itu, ICIJ juga menggunggah lebih dari 100.000 data perusahaan yang menjadi bagian dari bocoran bertajuk "Offshore Leaks" pada 2013 silam.
"ICIJ menayangkan informasin ini demi kepentingan publik," demikian tulis ICIJ dalam website-nya.
Data-data itu diperoleh ICIJ dari seorang sumber, yang menyebut dirinya sendiri John Doe. Data berkapasitas 2,6 terabyte itu diserahkan kepada surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung, sekitar setahun lalu, sebelum diolah oleh para jurnalis dari berbagai belahan dunia.
Data-data itu sebenarnya milik Mossack Fonseca, sebuah firma hukum Panama yang spesialisasinya mendirikan dan mengoperasikan perusahaan-perusahaaan offshore.
Mossack Fonseca sendiri mengatakan bahwa data-data itu tersimpan di komputernya, tetapi para peretas dari luar negeri telah berhasil mencuri informasi-informasi sensitif tersebut. (AFP/BBC)