Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil memberikan masukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mencegah kasus kekerasan seksual ke anak dan perempuan terjadi lagi.
Senin (9/5/2016) siang ini perwakilan masyarakat Sipil mendatangi Kemendikbud untuk bertemu dengan Mendikbud, Anies Baswedan. Salah satu kelompok masyarakat sipil yang datang adalah Simponi atau Sindikat Musik Penghuni Bumi.
Perwakilan Simponi, Berkah Gamulya meminta Anies memasukkan pendidikan seksualitas yang komprehensif dalam kurikulum Pendidikan Nasional. menurutnya ini solusi untuk menekan angka kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan.
"Kami mendesak pendidikan seksual yang komprehensif untuk masuk kurikulum nasional. Karena itu wilayahnya Mendikbud. Kita mau konkrit soalnya ini sudah darurat," ujar Berkah kepada Suara.com di Gedung A Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Lebih lanjut Berkah menuturkan, rencananya sekitar sepuluh orang dari enam organisasi akan bertemu dengan Anies Baswedan.
"Sekitar sepuluh atau lima belas orang rencananya mau bertemu dengan Pak Anies," ucapnya.
Aksi mereka itu menyusul kasus kekerasan seksual pada anak sampai meninggal di Bengkulu. Korban meninggal bernama Yuyun yang baru berusia 14 tahun. Dia diperkosa berkali-kali oleh 14 lelaki. Tersangka pembunuhan sudah ditangkap, sebagian dari mereka anak-anak.