Suara.com - Gembong narkoba Meksiko Joaquin Guizman alias "El Chapo" dipindahkan dari tahanan kota Meksiko ke penjara Ciudad Juarez, yang berbatasan langsung dengan wilayah Amerika Serikat. pemindahan ini disebut-sebut berkaitan dengan ekstradisi El Chapo ke AS.
El Chapo, pemimpin kartel narkoba Sinaloa merupakan bandit kelas kakap paling dicari di Meksiko dan Amerika. Chapo, yang juga biasa dipanggil 'si kuntet', dijerat kasus penyelundupan narkotika, penculikan serta pembunuhan di Chicago, Miami, Brooklyn dan Manhattan.
Juan Pablo Badilo, pengacara Chapo mengatakan kliennya dipindah ke Ciudad Juarez pada Sabtu (7/5/2016) waktu setempat tanpa alasan jelas. Menurut Juan, jika jadi dipindah ke Amerika nyawa keselamatan Chapo dikhawatirkan terancam.
"Presiden Obama adalah orang yang menghormati hak asasi manusia. Tapi bagaimana jika Donald Trump yang terpilih? Dia pernah bilang ingin bawa Chapo ke sana (AS) dan ingin menendang bokongnya," kata Juan.
"Untuk sementara ini belum ada rencana dia akan diekstradisi ke AS," lanjutnya.
Menurut sumber dari lembaga kemanan Meksiko, Chapo akan diekstradisi ke AS sebelum Ju dan akan ditahan di penjara Marion, Illinois.
"Rencana (kepindahan Chapo ke AS) akan dilakukan pertengahan tahun ini," kata si sumber yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, rencana ekstradisi ini belakangan dibantah juru bicara kepresidenan Meksiko Eduardo Sanchez. Menurutnya, kepindahan Chapo hanya untuk meng-upgrade tahanan Chapo, dan tak terkait sama sekali dengan rencana ekstradisi.
Sebelumnya, El Chapo sempat bikin geger setelah berhasil kabur dari penjara super ketat Meksiko lewat terowongan bawah tanah. Sempat enam bulan buron, El Chapo ditangkap Januari lalu. (Reuters)