Presiden Pastikan Hadiri Munaslub Golkar

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 08 Mei 2016 | 06:49 WIB
Presiden Pastikan Hadiri Munaslub Golkar
Jokowi Peringati Isa Miraj di Ponpes
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan hadir dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali pertengahn Mei ini.

"Saya akan datang ke Munaslub Golkar," kata Presiden Jokowi usai menutup Apkasi Investment and Trade International Summit (AITIS) 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu.

Menanggapi adanya iuran dari calon ketua umum Partai Golkar, Jokowi mengatakan Munaslub seperti itu memang perlu biaya.

"Itu perlu biaya, biaya itu dari mana? Itu dari gotong royong seluruh anggota," kata Presiden Jokowi.

Partai Golkar akan menggelar Munaslub di Bali pada tanggal 15 sampai dengan 17 Mei 2016. Agenda penting munaslub itu adalah pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Panitia sudah membuka pendaftaran bakal calon Ketua Umum Golkar itu. Para bakal calon ketua umum yang disebut akan maju, masing-masing Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo.

Terkait iuran dari calon ketua umum itu, sebelumnya KPK melarang Partai Golkar menarik iuran Rp1 miliar kepada masing-masing calon ketua umum yang akan mengikuti Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 23-26 Mei 2016 di Bali itu.

Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian di Gedung KPK Jakarta, Rabu, mengatakan, KPK melarang iuran itu karena calon yang akan dipilih maupun pihak yang punya suara ada yang berasal dari kalangan penyelenggara negara.

"Itu bisa masuk dalam ketentuan gratifikasi, karena itu dilarang memberikan sumbangan Rp1 miliar di dalam munaslub ini," kata dia.

Lawrence Siburian bertemu dengan pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Laode M Syarif, Alexander Marwata, dan sejumlah Deputi dan pejabat KPK lain terkait kewajiban iuran Rp1 miliar yang harus dibayarkan bakal calon ketum Partai Golkar. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI