Suara.com - Insiden dramatis terjadi di depan gedung pengadilan di Istanbul, Turki, Jumat (6/5/2016) waktu setempat. Seorang jurnalis yang didakwa membongkar rahasia negara hampir saja celaka setelah ada seorang lelaki bersenjata yang melepaskan tembakan ke arahnya.
Lansiran Independent, Can Dundar, sang jurnalis yang menjabat sebagai pemimpin redaksi surat kabar oposisi, Cumhuriyet, selamat dalam insiden tersebut. Namun, seorang jurnalis lainnya mengalami luka ringan di bagian kaki.
Insinden ini berawal saat Dundar berjalan ke sebuah kafe bersama istrinya, usai memberi keterangan kepada wartawan yang meliput persidangannya. Saat itulah, tiba-tiba ada seorang lelaki yang meneriaki Dundar "pengkhianat" sebelum melepaskan tembakan ke arahnya.
Polisi yang berjaga langsung membekuk lelaki bersenjata tersebut. Ia pun segera ditahan.
Penangkapan si lelaki bersenjata terekam dalam sebuah video yang berhasil didapat media Rusia RT. Dalam video terlihat dua polisi berpakaian sipil memeriksa si pelaku setelah sebelumnya memintanya untuk berlutut dan meletakkan tangan di kepala.
Kanto berita Turksi, Dogan, mengatakan lelaki bersenjata tersebut teridentifikasi sebagai Murat Sahin, 40 tahun.
Tahun lalu, surat kabar Cumhuriyet mempublikasikan sejumlah foto yang diklaim menampilkan truk-truk berisi amunisi untuk pemberontak Suriah. Cumhuriyet mengklaim, foto-foto tersebut menjadi bukti bahwa Turki memasok senjata kepada pemberontak, sebuah klaim yang dibantah oleh pemerintah Turki.
Presiden Turki Tayyip Erdogan melayangkan tuntutan terhadap Dundar, si pemimpin redaksi Cumhuriyet. Dundan dan perwakilan Cumhuriyet Ankara, Erdem Gul, kini telah divonis lima tahun penjara atas dakwaan membongkar rahasia negara.
Mereka diampuni untuk beberapa tuduhan, termasuk tuduhan berencana menggulingkan pemerintahan. Namun, mereka masih akan menjalani persidangan lain terkait tuduhan kaitan terdakwa dengan organisasi teroris. (Independent)