Suara.com - Keberadaan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan mempengaruhi kebijakan Taiwan terkait dengan penyediaan fasilitas kebutuhan hidup di Pulau Formosa tersebut, kata seorang pejabat di Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia.
Jumlah orang Indonesia di Taiwan semakin bertambah seiring dengan peningkatan jumlah TKI di pulau tersebut, sehingga interaksi budaya antara keduanya juga semakin menguat, kata Direktur Divisi Informasi TETO Ismail Mae, di Jakarta, Jumat (6/5/2016).
"Saat ini ada sekitar 230 ribu TKI di Taiwan yang bekerja secara resmi, dan sekitar 30 ribu pekerja yang belum tercatat. Sebagian besar dari mereka adalah umat Islam yang memiliki sistem hidup tersendiri, seperti soal makanan halal dan tempat ibadah," ujar Mae.
Keinginan para TKI untuk hidup dalam aturan Islam walaupun hidup sebagai minoritas, menurut dia, menjadi perhatian Taiwan.
Mae menjelaskan, Taiwan mengakomodasi kebutuhan seluruh masyarakat, termasuk umat Islam yang hanya mewakili 0,3 persen dari total populasi di Pulau Formosa tersebut.
"Taiwan bahkan membiayai perjalanan haji secara penuh untuk umat Islam yang berangkat dari Taiwan. Namun jumlah orang yang dibiayai semakin dikurangi dari waktu ke waktu," ujar Mae lagi.
Selain itu, katanya lagi, semakin banyak perkawinan campuran antara orang Indonesia dengan Taiwan yang dalam jangka waktu dua tahun sudah bisa diakui sebagai warga Taiwan.
"Dalam waktu sepuluh tahun, mereka punya hak untuk ikut dalam pemilihan umum," ujar Mae menambahkan.
Menurut informasi dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KADEI) di Taipei, pekerja migran Indonesia di Taiwan sebanyak 238.000 yang bekerja di berbagai bidang termasuk sektor domestik.
Sebelumnya, Kepala Bidang Tenaga Kerja, KDEI, Devriel Sogia, mengatakan, KADEI di Taiwan secara rutin hampir dua pekan sekali mendatangkan da'i dari Indonesia termasuk Ustadz Mansur dan Aa Gym (Abdullah Gymnastiar).
Beberapa waktu lalu ada informasi bahwa pemerintah akan melakukan moratorium (penghentian sementara) pengiriman TKI ke luar negeri. Mendengar informasi tersebut, orang-orang Taiwan merasa khawatir karena mereka sangat memerlukan TKI.
Ketika ternyata moratorium tidak berlaku bagi TKI ke Taiwan, pihak Taiwan merasa tenang dan senang serta berterima kasih kepada Indonesia. (Antara)
Ratusan Ribu TKI Muslim Pengaruhi Kebijakan Taiwan
Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 06 Mei 2016 | 01:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pemulangan 7 Jenazah WNI Korban Kecelakaan di Sarawak Terkendala Biaya
25 November 2024 | 07:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI