Ketua DPR RI yang maju menjadi calon ketua umum Partai Golkar Ade Komarudin memenuhi aturan panitia pengarah musyawarah nasional luar biasa partainya dengan menyetorkan uang sebesar Rp1 miliar. Dia mengakui terpaksa melakukannya karena takut tidak bisa ikut bursa calon bos baru Golkar periode 2016-2021 yang akan digelar di Bali pada 15-17 Mei 2016.
"Namun jujur saja, kami terpaksa mengikuti permintaan panitia agar dana Rp1 miliar disetor paling telat hari ini dengan batas waktu jam 12.00 WIB siang. Jika tidak setor akan dicoret dan dianggap mengundurkan diri," kata tim sukses Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, melalui keterangan tertuli, Jumat (6/5/2016).
"Namun jujur saja, kami terpaksa mengikuti permintaan panitia agar dana Rp1 miliar disetor paling telat hari ini dengan batas waktu jam 12.00 WIB siang. Jika tidak setor akan dicoret dan dianggap mengundurkan diri," kata tim sukses Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, melalui keterangan tertuli, Jumat (6/5/2016).
Bambang yang merupakan Ketua Komisi III DPR dari Fraksi mengaku prihatin dan menyayangkan adanya iuran wajib sebesar Rp1 miliar ke panitia munaslub. Menurut ini, ini kali pertama dalam sejarah partai.
"Saya tidak bisa membayangkan jika hal itu nanti kemudian menjalar ke tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan hingga tingkat desa. Seharusnya Golkar sebagai partai tertua memberikan contoh pembelajaran politik yang baik. Bukan sebaliknya," kata Bambang.
Baru-baru ini, Steering Committee Munaslub Partai Golkar bertemu dengan pimpinan KPK, yaitu Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Laode M Syarif, Alexander Marwata, dan sejumlah deputi serta pejabat lain di KPK terkait kewajiban iuran Rp1 miliar itu.
Dalam pertemuan itu, KPK melarang penarikan setoran karena kandidat bos Golkar maupun pihak yang memiliki hak suara di munaslub berasal dari kalangan penyelenggara negara.
Namun, steering committee tetap memutuskan syarat iuran Rp1 miliar untuk setiap kandidat tetap berlaku.
Bursa calon ketua umum Golkar diikuti delapan tokoh. Mereka adalah Setya Novanto, Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, dan Priyo Budi Santoso.
Dalam pertemuan itu, KPK melarang penarikan setoran karena kandidat bos Golkar maupun pihak yang memiliki hak suara di munaslub berasal dari kalangan penyelenggara negara.
Namun, steering committee tetap memutuskan syarat iuran Rp1 miliar untuk setiap kandidat tetap berlaku.
Bursa calon ketua umum Golkar diikuti delapan tokoh. Mereka adalah Setya Novanto, Ade Komarudin, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, dan Priyo Budi Santoso.