Dan sekarang kau berteriak atas dampak massif kesalahanmu
Berteriak ke sana kemari untuk menunjukkan kehebatanmu
Padahal setiap hari kami diperdagangkan olehmu
Demi ambisi menciptakan generasi bangsa yang kamu idamkan
Sebentar lagi kau akan berkumpul membicarakan penderitaanku
Tapi itu semua percuma, reaktif, karena aku telah tiada
Masih ingat kisah kami….
Kisah anak dilampung yang mahkotanya harus dionggrok kayu,
Kisah anak di Bali yang dikubur hidup hidup
Kisah anak di Bengkulu yang dibuang di jurang dalam onggokan kenistaan
Kisah anak sekolah hari ini dihukum merokok dan memakai bra
Semuanya hanya menjadi berita berita kepiluan,
Semakin diberitakan memilukan
Semakin digambarkan semakin mengebalkan kita akan rasa kepedihan
Karena akhirnya rasa kemanusiaan itu terus membeku,
Menguakkan kita akan ketidak kuatan mendengarnya
Semakin menguatkan kita menutup kuping, untuk melupakannya
Dan tinggal menunggu bagian cerita berikutnya
Untuk kembali membuka telinga, menyebarkan berita, meneriakkan orang berkuasa
Dengan harapan mampu mendengarkan penderitaannya
Sambil berdoa:
Ya Tuhan kembalikan hak kami anak anak Indonesia
Yang telah direnggut orang orang tidak bertanggung jawab
Ya Tuhan sadarkan mereka yang diberi tampuk kekuasaan dan anggaran untuk anak anak Indonesia
Agar bekerja sungguh sungguh, demi kami yang terus menderita
Tiada tempat berharap selain padaMU
Tertanda,
Anak anak yang siap siap menjadi korban kekerasan berikutnya