Suara.com - Suasana mengharukan kembali menyelimuti rumah duka Yuyun (14) di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Kamis (5/5/2016), ketika dikunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti.
Yuyun adalah pelajar putri kelas II SMP Negeri 5, Kecamatan Padang Ulak Tanding, yang diperkosa oleh 14 pemuda usai pulang sekolah, dan setelah itu dibunuh pada 2 April 2016.
Siang tadi, wali kelas dan teman-teman sekolah Yuyun juga ada di rumah duka.
Di hadapan Menteri PPPA dan gubernur Bengkulu, empat teman sekolah Yuyun diwakili Rima Putriza (14) membacakan tuntutan mereka.
Antara lain, mereka menuntut agar para pelaku dihukum berat.
Selain itu, mereka juga meminta pengadaan bus sekolah untuk lebih menjamin keamanan anak-anak saat pergi dan pulang sekolah.
Mereka juga menuntut perbaikan jalan yang rusak, pengadaan sarana air bersih sehingga tidak perlu lagi mandi ke sungai, dan penerangan lampu jalan desa yang juga meningkatkan keamanan penduduk.
Lokasi sekolah Yuyun jauh dari rumah. Setiap hari Yuyun bersama Yayan berjalan kaki untuk pergi dan pulang. Jarak dari rumah ke sekolah mencapai sekitar tiga kilometer melalui perkebunan karet.
Mendengar tuntutan tersebut, mata Menteri Yohana dan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti terlihat berkaca-kaca.
Pemerkosaan dan pembunuhan terjadi ketika Yuyun dalam perjalanan pulang ke sekolah.