Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berharap Partai Golkar bisa makin berjaya saat dipimpinnya. Dia pun menyampaikan sejumlah visi-misinya.
Di antaranya, dia akan menciptakan badan atau lembaga sendiri yang akan bekerja untuk membangun kader yang loyal terhadap partai. Sehingga, jaringan Partai Golkar bisa sampai ke daerah-daerah. Hal ini dilakukan Setya karena melihat perolehan suara Golkar yang terus menurun.
"Sehingga ada satu juta kader untuk waktu yang pendek ini. Maka ini badan organisasi ini kita lakukan penyiapan, mulai pilkada sampai 2017 sampai pilpres langsung 2019," kata Setya dalam acara diskusi di Kantor Jenggala Center, Jakarta Selatan, Rabu (4/5/2016).
Selain itu, untuk mengejar ketertinggalan perolehan suara itu, Setya mengatakan akan memberikan asupan dana untuk penjaringan suara. Dia mengatakan, akan menargetkan suara Golkar di Pemilu 2019 nanti sebanyak 20 persen.
"Dengan target itu, kekurangan itu yang akan saya biayain. Kalau sistemnya (Pemilu) terbuka maka kita akan biayai perdapil Rp5 miliar. Tapi kalau tertutup, maka seorang yang sudah diteliti, orang itu yang memliki kualitas yang baik dari survei kami, maka akan kami biaya Rp1-5 juta. Sehingga orang-orang itu bisa bergerak kembali," katanya.
Kemudian, Setya, juga akan menguatkan kembali fungsi Hasta Karya Partai Golkar untuk pembinaan kader. Dan, akan membuat keseketariatan bersama untuk Hasta Karya Golkar ini. Sehinga, bisa konsolidasi ini bisa membuat jaringan Partai Golkar dalam waktu tiga tahun ini.
"Dengan adanya ini, saya harap partai kita akan betul-betul dalam 3 tahun akan kuat dengan jaringan dan makin besar," kata dia.
Ketua Fraksi Golkar di DPR ini juga akan fokus untuk mengurusi partai ini dan bersedia mundur dari jabatannya itu. Dia juga akan menyiapkan Partai Golkar untuk menghadapi Pilkada yang akan dilakukan serentak.
"Saat Pilkada ini memang lemah, tidak ada kata lain, kita utamakan calon yang ada di DPD tingkat II dan I. Kemudian, calon ini tidak akan ada setoran. Kalau perlu saya biayai, sampai konsultan-konsultanya. Kita akan lakukan rapat nasional untuk pengembangan Pilkada," kata dia.
Biaya ini, kata Setya, akan dilakukan dengan cara 'dana bergulir' dengan angka Rp5 sampai 10 miliar.
"Dalam waktu dekat ini, Pilkada, saya akan tes setiap provinsi, saya coba mana Bupati yang terbaik. Maka akan saya adakan dana bergulir. DPR, DPRD, Provinsi, kita kerja sama untuk memenangkan ini dengan dana bergulir. Kalau ini menang uangnya tidak dikembalikan ke partai tapi digulirkan kembali ke Bupati lain," kata dia.