Suara.com - Mantan Presiden B. J. Habibie sangat kehilangan mantan Pemberdayaan Perempuan Tuty Alawiyah yang menghembuskan nafas yang terakhir hari ini, Rabu (4/5/2016).
"Innalillahi, susah hati saya menyampaikan kata-kata yang tepat bagi tokoh umat, bangsa Indonesia," ujar Habibie usai ikut menyalatkan jenazah di Masjid Al Barkah, Universitas Islam As Syafi'iyah, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (4/5/2016).
Di mata Habibie, Tuty merupakan tokoh yang selalu berada di garis terdepan untuk memperjuangkan keadilan.
"Beliau selalu di garis depan memperjuangkan adanya keadilan. Mulainya berkembang sumber daya manusia yang tidak membedakan wanita dan pria," kata dia.
Habibie mengatakan mengenal Tuty sejak lama.
"Saya lama bekerjasama dengan Tuty. Dan beliau adalah panutan kita semua. Kita harus lanjutkan perjuangan beliau," kata Habibie.
Habibie meminta masyarakat Indonesia untuk mendoakan mendiang Tuty. Dia meyakini almarhumah telah bertemu Ainun Habibie. Ainun adalah istri Habibie yang meninggal di Jerman pada 22 Mei 2010.
"Saya bisa mengakui ada perasaan kerinduan dan kedekatan yang masih akan anda hadapi. Saya yakin bahwa almarhumah dengan almarhum istri saya Ainun sudah bersatu," kata Habibie.