Mahasiswi Cantik UGM Dibunuh, Semua Tunggu Hasil Autopsi

Selasa, 03 Mei 2016 | 21:28 WIB
Mahasiswi Cantik UGM Dibunuh, Semua Tunggu Hasil Autopsi
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aktivis lembaga Perempuan Mahardhika prihatin dengan kasus yang dialami mahasiswi semester II Geofisika FMIPA UGM angkatan 2015 asal Batam bernama Feby Kurnia. Feby ditemukan tak bernyawa di toilet lantai 5 gedung S2 dan S3 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada Senin (2/5/2016). Dia diduga kuat menjadi korban pembunuhan.

"Ini menunjukkan keprihatinan bagi kita, bahwa banyak sekali korban perempuan bahkan sangat dekat dengan kekerasan bahkan sampai berujung kematian. Ini harus jadi perhatian kita semua," ujar aktivis Perempuan Mahardhika Mutiara Ika Pratiwi kepada Suara.com di kantor LBH Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Mutiara berharap kepolisian secepatnya mengungkap kasus Febby.

"Kami harap pihak kepolisian cepat tanggap. Kami menunggu hasil autopsi apakah ada kekerasan seksual atau tidak," katanya.

Suara.com - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menduga mahasiswi tersebut merupakan korban pembunuhan.

"Besar dugaan kami yang bersangkutan dibunuh oleh pelaku yang masih akan kami kejar," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Kombes Hudit Wahyudi usai olah tempat kejadian perkara di UGM.

Menurut Hudit dugaan itu berdasarkan temuan seperti bekas jeratan di leher korban.

Namun, Hudit belum dapat memastikan karena kondisi korban sudah membusuk sehingga sulit dilakukan identifikasi.

Hudit mengatakan berdasarkan hasil identifikasi sidik jari mahasiswi yang ditemukan oleh satpam UGM pada sekitar pukul 18.00 WIB di kamar mandi itu masih terdaftar sebagai mahasiswi Fakultas Geografi UGM.

Menurut Hudit kepolisian Sektor Mlati, Sleman, pada Jumat (29/4/2016) sempat menerima laporan bahwa korban tersebut hilang dibawa oleh seseorang.

"Hari Jumat itu Polda ikut melacak melalui nomor telepon korban, tetapi yang mengangkat bukan yang bersangkutan melainkan orang lain, lalu telepon terputus," kata dia.

Hudit berharap melalui beberapa barang bukti dan jejak yang ditinggalkan, pelaku dapat segera ditangkap.

Saat ini, menurut dia, mayat korban dengan kondisi yang sudah membengkak sedang diautopsi di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta.

"Kami masih akan melakukan pemeriksaan seluruh tubuh korban untuk mengetahui pasti apa yang menyebabkan korban meninggal," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI