Suara.com - Pengurus Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966 gagal menemui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di kantor Kemenkopolkam, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016) siang. Mereka akan melaporkan data 122 lokasi kuburan massal tragedi berdarah tahun 1965.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah akan menyelesaikan kasus tragedi 1965. Kata Luhut, dirinya telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus yang tragedi 1965.
"Intinya kita masalah kemanusiaan penyelesaianya. Kami ingin masalahnya selesai tahun ini," ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin sore.
Luhut berjanji akan menginvestigasi temuan YPKP soal 122 titik kuburan massal. Dia akan memilah dan mendatangi tempat kuburan massal itu.
.
"Ya tidak apa-apa (temuan 122 kuburan massal). Kita terima dan mulai investigasi. Kita ambil random, nanti kita cari sampai ke tempatnya," imbuhnya.
"Saya ingin meluruskan, kita jangan dibilang oleh negara-negara lain. Kita sebagai negara yang pembunuh sadis, dengan adanya puluhan ribu, ratusan ribu, jutaan yang mati, itu tidak benar," ungkapnya.