Suara.com - Kasus Yuyun (14), pelajar putri SMP asal Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mendapat simpati di kalangan pengguna media sosial, Senin (2/5/2016). Yuyun merupakan korban perkosaan yang dilakukan 14 pemuda dan kemudian dibunuh pada pertengahan April 2016 usai pulang sekolah.
Sebagai wujud keprihatinan dan perlawanan atas aksi kekerasan, netizens membuat hastag #NyalaUntukYuyun di Twitter. Hastag tersebut malam ini menjadi trending topics untuk zona Indonesia.
Netizens umumnya menghujat kelakuan belasan pemuda yang merenggut nyawa Yuyun.
"Begidik dengan kekejaman para pelaku..beri hukuman setimpal dan seberat-beratnya #nyalauntukyuyun," tulis salah satu pengguna Twitter, @susyyulianti5.
Netizen lainnya mengatakan kasus ini benar-benar biadab. Dia mendoakan keluarga Yuyun untuk tabah.
"Duka yg takbsa dibendung dg kbiadaban yg trjdi,smg Klg yg ditggalkn dberi ktabahan& ktenangan disisi-Nya mngiringimu #NyalaUntukYuyun," tulis pemilik akun @AhmedTsar.
Pengguna akun @Fria_Osmalik menambahan pemerkosa dan pembunuh Yuyun sudah pasti akan kena azab.
"Gaada yang bisa lepas dari hukum Allah, mereka bakal dapet hukuman yang setimpal. Aamiin ya Allah, sedih liat beritanya #NyalaUntukYuyun," tulisnya.
Bentuk keprihatinan dan perlawanan lainnya ditunjukkan sebagian pengguna Twitter dengan membuat meme.
Salah satu meme bertuliskan: saya bersama Yuyun #NyalaUntukYuyun.
Tak hanya di media sosial, solidaritas untuk Yuyun juga akan dinyatakan dalam bentuk konferensi pers. Konferensi pers akan dilaksanakan besok, Selasa (3/5/2016) pukul 10.00 WIB-12.00 WIB di gedung YLBHI lantai tiga, Jalan Diponegoro, nomor 74, Jakarta Pusat.
Tidak kurang dari 20 organisasi telah menyatakan dukungannya untuk konferensi pers besok.
Yuyun ditemukan tak bernyawa pada Senin (4/4/2016) atau setelah beberapa hari hilang. Ketika ditemukan warga, dia dalam kondisi nyaris bugil. Tangan dan kakinya ditali.
Beberapa hari kemudian, anggota Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, berhasil menangkap 12 tersangka.