Ini Hasil Kunker Anggota DPRD DKI ke Tokyo

Senin, 02 Mei 2016 | 17:47 WIB
Ini Hasil Kunker Anggota DPRD DKI ke Tokyo
Kondisi sebuah stasiun kereta api di Hokkaido, Jepang (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Abdul Ghoni membeberkan hasil kunjungan kerja para anggota dewan di Tokyo, Jepang. Menurutnya, kunjungan tersebut diantaranya adalah mempelajari sistem transportasi bawah tanah (subway).

"Yang pertama mengenai transportasi subway ke dinas perhubungan sana yang mengelola subway," kata Abdul, Senin (2/5/2016).

Menurutnya, mayoritas masyarakat di Jepang telah menggunakan transportasi berbasis rel. Hampir setiap harinya, kata dia, ada sekitar 5.800 gerbong kereta untuk mengangkut warga Jepang beraktifitas.

"Jadi semua di sana menggunakan subway. mayoritas pergerakan masyarakat di bawah untuk transportasi," katanya

Selain itu, anggota DPRD juga mempelajari soal pembangunan proyek reklamasi di Jepang dari hasil pengelolahan sampah. Dikatakan Abdul, pemerintah Jepang memanfaatkan hasil pengolahan sampah organik dan non-organik untuk membangun pulau buatan.

"Kita melihat ada reklamasi yang pengerukannya itu dari hasil sampah. Jadi sampah itu diolah dulu menjadi serbuk, dan itu dibuang ke laut jadi reklamasi. Sekarang itu sudah menjadi 20 ribu hektar," katanya.

"Di sana sampahnya itu, ada waktu-waktunya. misal hari ini, plastik. besok, kertas. jadi organik dan non-organik," tambahnya.

Dari hasil kunker itu, menurutnya, pemerintah harus bisa mengelola sampah agar bisa dimanfaatkan. Karena selama ini sampah hanya dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.

"Yang penting kita harus membuat pengolahan sampah. Selama ini kita kan buang di Bantar Gebang, tidak diolah. Bagaimana cara mengolahnya? tentunya kita harus belajar dari Tokyo," katanya.

Kemudian, rombongan anggota dewan juga berkunjung ke salah satu sekolah yang ada di Jepang. Di sana, lanjut Abdul, para rombongan juga ditunjukkan mengenai sistem pengelolaan sampah yang dimasukan dalam kurikulum setiap sekolah di Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI