Peringatan May Day di Seattle Ricuh, 5 Polisi Luka-luka

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 02 Mei 2016 | 17:41 WIB
Peringatan May Day di Seattle Ricuh, 5 Polisi Luka-luka
Kericuhan yang terjadi dalam peringatan May Day di Seattle, Washington, AS, (1/5). (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demonstrasi buruh memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional di Seattle, Washington, Amerika Serikat, Minggu (1/5/2016) malam, diwarnai kericuhan. Lima aparat kepolisian luka-luka sementara sembilan orang diamankan setelah demonstran bertindak anarkis dengan melemparkan batu dan bom molotov.

Hari Buruh Internasional selalu dijadikan ajang untuk menyuarakan hak-hak buruh dan imigran. Namun, khusus di Amerika Serikat, peringatan ini juga dimanfaatkan sebagai ajang protes terhadap aksi kekerasan yang kerap dilakukan kepolisian.

Dalam kicauan yang diunggah ke media sosial Twitter, departemen kepolisian Seattle mengatakan bahwa seorang aparat mengalami luka di kepala, seorang lainnya terkena lemparan batu, sementara ada pula aparat yang digigit, diduga oleh demonstran. Cedera yang dialami oleh dua demonstran lainnya tidak disebutkan secara rinci.

"Tak ada seorangpun yang mengalami luka serius," kata kepala kepolisian Kathleen O'Toole.

"Jika kekerasan terjadi dan pengrusakan properti dilakukan, kami mengambil tindakan, sesederhana itu saja," kata O'Toole.

Polisi mengaku menangkap beberapa orang di beberapa tempat yang berbeda, dan membubarkan beberapa kelompok demonstran. Polisi menjerat tiga orang dengan tuduhan penyerangan, satu dengan tuduhan pengrusakan properti, dan lima lainnya dengan tuduhan menghambat kerja penegak hukum. Delapan orang berusia antara 20 hingga 32 tahun dijadikan tersangka, bersama seorang remaja putri berusia belasan tahun.

Lansiran Seattle Times, polisi menggunakan "blast balls" untuk membubarkan pendemo yang melempari polisi dengan batu, botol, dan memecahkan jendela rumah warga di sekitar lokasi aksi. Sebelumnya, polisi juga menggunakan semprotan merica untuk melakukan pembubaran. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI