Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Idrus Marham menyatakan, tidak jadi maju menjadi Calon Ketua Umum pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Hal ini diawali saat dia memamerkan dua buku buatannya yang berjudul 'Magnet Politik Partai Golkar' dan Ironi Demokrasi Setengah Hati', dalam acara Sosialisasi Panitia Pengarah (SC) Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar kepada para Bakal Calon Ketua Umum DPP Golkar, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (2/5/2016).
"Dengan buku ini, saya nyatakan tidak maju. Buku ini saya dedikasikan ke partai melalui Steering Comittee. Siapapun yang terpilih, saya wakafkan buku ini untuk kepentingan Partai Golkar," kata Idrus.
Sementara itu, Ketua Steering Committee Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid langsung mengomentarinya. Dia pun menerima dengan baik pengunduran diri Idrus ini.
"Saya baru tahu kenapa Pak Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) tidak hadir dan diwakili Sekjen, ternyata Pak Idrus menyatakan tidak maju jadi Ketua Umum," tutur Nurdin.
Di tempat yang sama, Ketua Penyelenggara Munaslub Partai Golkar Theo Sambuaga mengaku tidak percaya dengan sikap Idrus yang tidak jadi maju. Namun, dia menghargai sikap Idrus ini.
"Itu menjadi hak pribadi yang bersangkutan, harus kita hargai dan hormati," kata Theo.
Sebagai informasi, ada 11 nama yang akan maju menjadi calon Ketua Umum sebelum Idrus Marham mundur. Mereka adalah, Ade Komarudin, Setya Novanto, Idrus Marham, Aziz Syamsudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Priyo Budi Santoso, Indra Bambang Utoyo, Wati Amir dan Hutomo Mandala Putra.