Inggrad Bantah Kritik Ahok

Senin, 02 Mei 2016 | 15:26 WIB
Inggrad Bantah Kritik Ahok
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPRD DKI, Inggrad Joshua angkat bicara terkait sikap DPW Partai Nasdem yang mengajukan Pergantian Antar Waktu (PAW) dirinya dari lembaga legislatif. Dia membantah, kerap melayangkan kritikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjajaja Purnama (Ahok) yang menjadi alasan Nasdem ingin menggantikan posisi sebagai anggota DPRD.

"Saya kan bukan kritiki Ahok, tapi kritik kebijakan Pemprov. Saya sebagai wakil rakyat harus kritisi kebijakan Pemprov dong kalau enggak sejalan," katanya ketika dikonfirmasi, Senin (2/5/2016).

Dia mengakui, memang tidak sependapat terkait kebijakan Pemprov DKI soal pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras dan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

"Saya tanya apa kah benar begitu? Saya enggak pernah kritik Ahok. Yang saya kritisi kebijakan Pemprov soal reklamasi dan sumber waras," ungkapnya.

Dia mencontohkan, pandangannya soal permasalahan pembelian lahan di Sumber Waras. Karena, menurutnya dalam pembelian lahan tersebut ada indikasi kerugian negara berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kalau sumber waras kebijakan karena sudah ada LHP BPK," ujarnya.

Kritikan yang dilontarkan kepada Pemprov DKI, kata dia, sebagai bentuk pengawasan terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pemprov.

"Semua yang saya lakukan mengoreksi artinya mengontrol apa yg dilakukan Pemprov DKI," jelas Inggrad.

Dia sendiri masih menunggu surat keputusan Partai Nasdem terkait rencana penggantian dirinya dari jabatan anggota DPRD.

"Nanti kita liat saja kalau sudah keluar suratnya. Sikapnya lihat nanti salah siapa. Kalau dia bilang suka kritik Ahok," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) berencana mengajukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Anggota DPRD DKI Inggrad Joshua. Alasan Partai NasDem mengganti posisi di legislatif, menyusul sikapnya yang berseberangan dengan keputusan partai.

"Soal Sumber Waras dan terakhir komentar dia bahwa Ketua Fraksi Partai Nasdem DKI Bestari Barus terima suap dan lain-lain, yang belum ada pembuktian secara hukum," kata Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andriano ketika dikonfirmasi, Senin (2/5/2016).

Menurutnya, sebaiknya Inggard jika ingin memberikan pandangannya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan internal partai. Terlebih, kata dia, Nasdem telah mendeklarasikan dukungan kepada calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Sebenarnya kita tidak mau membatasi hak kedewanan beliau, mau berkomentar apapun boleh-boleh saja, tapi ketika partai sudah memutuskan mendukung salah satu calon yaitu Pak Ahok tentunya harus koordinasi dulu, diskusi dulu lewat proses internalisasi sehingga ada kesamaan pemikiran," katanya.

Wibi sendiri membeberkan, kritikan langsung kepada Ahok terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta. Dia menilai, jika kritikannya terhadap Ahok cenderung provokatif dan hal tersebut tidak sejalan dengan kemauan partai.

"Kita sebagai partai pendukung bisa ngomong langsung ke Gubernur, misalnya ada kurang ini, ngomong kan enak. Tapi beliau caranya provokatif di media. Ini memperlihatkan ketidak konsistenan sebagai partai pendukung," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI